“Jadi inovasi yang mereka buat ini adalah aplikasi pelaporan data secara online, tidak perlu lagi melaporkan lembaran tertulis, akan tetapi itu sudah terintegrasi secara online, dan akan langsung dikontrol dan dievaluasi oleh pimpinannya,”jelasnya.
Dari hasil inovasi sejumlah peserta itu, telah dinilai oleh tim penyelenggara PKA angkatan XII dan akan menjadi pertimbangan untuk menentukan kelulusan peserta dalam mengikuti PKA tersebut. Syahrudin berharap karya inovasi yang dilakukan sejumlah peserta itu bisa bermanfaat dan dapat memudahkan dalam pelayanan dan penyelenggaran roda pemerintahan dimanapun mereka bertugas. Ini juga memudahkan pimpinan untuk memonitoring segala aktivitas aparaturnya meskipun sedang berada diluar daerah.
“Sehingga kita sangat mengapresiasi atas inovasi sejumlah Aparatur tersebut. Karena yang tadinya pekerjaan bisa diselesaikan dalam jangka tiga hari maka itu bisa dilakukan dalam waktu 2 jam,”harapnya.
Ditambahkan, selain inovasi pelaporan data terintegrasi, masih banyak lagi inovasi lain yang mereka lakukan. Misalanya dalam penyusunan anggaran, ada aplikasi yang mereka buat dan itu bisa diakses langsung seluruh masyarakat terkait apa yang menjadi usulan pemerintah daerah itu.
“Anggaplah yang menyangkut pertanian, di dalam usulan APBD apa saja yang direncanakan dalam satu tahun itu akan diketahui oleh masyarakat. Karena transparansi dan keterbukaan informasi saat ini, itulah yang lebih diutamakan, agar masyarakat lebih mengetahui apa yang sudah dan akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Jadi dari 40 orang peserta PKA ini, masing-masing punya inovasi dan ada 40 macam inovasi yang telah dibuat. Semoga setelah ini para peserta bisa kembali ke daerah dan bisa mengatulisasikan ditempat kerja masing-masing,”pungkasnya. (sn/sab)