Namun, aspal alam ini—selanjutnya disebut aspal Buton—belum dioptimalkan penggunaannya. Aspal Buton diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan Indonesia selama 120 tahun ke depan dengan estimasi kebutuhan tahunan aspal Indonesia sebesar 5 juta ton.
Oleh : Muaz Nur – Mahasiswa Pasca Sarjana FH UI Peneliti Hukum
Presiden Joko Widodo telah berkunjung di tanah Buton pada tanggal 27 September 2022. Setelah kunjungannya itu dan melihat secara langsung potensi aspal Buton, Presiden Joko Widodo mengutarakan niatnya untuk menghentikan impor aspal.
Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan nasional, Indonesia masih melakukan impor aspal sebanyak 83 persen per tahun. Sedangkan di sisi lain Indonesia memiliki cadangan aspal alam terbesar di dunia. Sungguh, kegiatan impor begitu membebani keuangan negara!
Pada umumnya, aspal dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni aspal alam dan aspal minyak. Indonesia adalah negara dengan cadangan aspal alam terbesar di dunia. Lokasinya berada di Pulau Buton. Sebesar 80 persen cadangan aspal alam dunia ada di Indonesia, dan sisanya 20 persen, tersebar di beberapa negara seperti Prancis, Swiss, Amerika Serikat, dan Kepulauan Karibia.
Namun, aspal alam ini—selanjutnya disebut aspal Buton—belum dioptimalkan penggunaannya. Aspal Buton diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan Indonesia selama 120 tahun ke depan dengan estimasi kebutuhan tahunan aspal Indonesia sebesar 5 juta ton.
Proyeksi ini dilandaskan oleh melimpahnya cadangan nikel di Pulau Buton yang diperkirakan oleh Kementerian ESDM memiliki cadangan terukur sebesar 650 juta ton dari dua miliar ton cadangan aspal terkira.
Hampir seabad sejak ditemukannya aspal Buton pada 1924 oleh Geolog Belanda, penggunaannya tidak pernah menjadi prioritas. Secara historis, W.H. Hetzel pada tahun 1924 menemukan 20 titik potensi tambang aspal Buton. Penemuan ini menjadikan lahan konsesi tambang aspal dikuasai oleh Belanda.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, konsesi tersebut beralih kepada pengusaha Belanda bernama A Volkerdi dengan perusahaannya yang bernama N.V. Mijnbouw en Cultuur Maschappij Buton. Kemudian, ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, praktis penguasaan konsesi pertambangan aspal Buton ditinggalkan.