PILARSULTRA.COM, Kendari — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melalui Komisi XII menyoroti serius dugaan pencemaran lingkungan yang terjadi di kawasan industri PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Temuan ini akan dibawa ke dalam pembahasan Panitia Kerja (Panja) Komisi XII bersama Kementerian terkait.
Anggota Komisi XII DPR RI, Rocky Candra, saat melakukan kunjungan kerja di Kendari, Jumat (11/7/2025), menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan ihwal perolehan peringkat Proper Merah oleh kedua perusahaan tambang tersebut sejak 2021.
“Kami mendalami persoalan ini, dan sudah meminta keterangan dari pihak PT VDNI dan PT OSS. Ini menyangkut tanggung jawab lingkungan yang harus dipenuhi,” ujarnya dalam diskusi terbuka bersama perwakilan perusahaan.
Rocky juga mengungkapkan bahwa laporan masyarakat menyebutkan lebih dari 5.000 warga mengalami gangguan pernapasan atau ISPA dan telah menjalani pengobatan di Puskesmas sekitar kawasan industri.
“Ini jadi catatan penting. Kami tidak ingin masyarakat menjadi korban dari investasi yang tidak memperhatikan aspek lingkungan,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Komisi XII akan merekomendasikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar segera menurunkan tim Gakkum (Penegakan Hukum) untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.
“Kasus ini akan kami bawa ke Panja Komisi XII untuk ditindaklanjuti bersama KLHK dan Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM,” tambah Rocky Candra.
Sementara itu, pihak PT OSS melalui juru bicaranya menyatakan bahwa mereka akan mempelajari dan menindaklanjuti temuan ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kami akan meninjau kembali semua regulasi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jika memang ada pelanggaran, tentu kami siap untuk melaksanakan perbaikan,” ujar perwakilan PT OSS.
Seperti diketahui bahwa Proper Merah adalah penilaian dari Kementerian LHK terhadap kinerja perusahaan yang dianggap belum memenuhi standar pengelolaan lingkungan hidup secara baik.
Kawasan Morosi merupakan kawasan strategis industri nikel di Sultra, namun juga kerap menjadi sorotan atas isu pencemaran dan dampak kesehatan. (bar)