PILARSULTRA.COM, Kendari — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 sekaligus mempererat hubungan antara kepolisian dan kalangan akademik, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) menyelenggarakan kegiatan Coffee Morning bersama para pimpinan perguruan tinggi dan perwakilan organisasi mahasiswa se-Kota Kendari, Kamis (3/7/2025), bertempat di Padi-Padi Resto Kendari.
Acara yang digagas oleh Direktorat Intelkam Polda Sultra ini menjadi ajang dialog terbuka antara aparat penegak hukum dengan civitas akademika. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dir Intelkam, Kombes Pol Andi Hermawan, S.I.K., M.H., serta dihadiri Kapolda Sultra Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.H., Wakapolda Brigjen Pol Amur Chandra Juli Buana, S.H., M.H., Irwasda Kombes Pol Hartoyo, S.I.K., dan para pejabat utama Polda Sultra.
Tampak pula sejumlah rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Kendari, serta ketua-ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutan pembuka, Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, menyambut baik inisiatif Polda Sultra yang membuka ruang komunikasi langsung dengan dunia kampus. Apresiasi serupa disampaikan Ketua BEM Universitas Halu Oleo, Muh. Nabil, yang menilai forum ini sebagai sarana membangun pemahaman bersama antara mahasiswa dan institusi kepolisian.
Kapolda Sultra dalam paparannya menyampaikan bahwa membangun kedekatan dengan kalangan intelektual dan mahasiswa merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas sosial dan membangun bangsa yang cerdas.
“Kampus adalah gudang gagasan dan tempat lahirnya calon-calon pemimpin bangsa. Polisi justru harus banyak belajar dari kampus, terutama dalam hal berpikir sistematis dan membuat kebijakan yang tepat,” ujar Irjen Pol Didik Agung sebagaimana dilansir Tribratanews Polri.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus terus dilatih berpikir kritis, namun juga dibekali dengan ilmu dan wawasan kebangsaan yang kuat agar tidak mudah terjebak dalam arus ideologi radikal. Dalam konteks itu, lanjut Kapolda, kolaborasi antara institusi pendidikan dan kepolisian sangat dibutuhkan.
“Perguruan tinggi seharusnya menjadi garda terdepan dalam membentengi mahasiswa dari pengaruh ideologi ekstrem. Kami siap menjadi mitra aktif dalam membina generasi muda agar tetap berada pada jalur yang benar,” tegasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan dialog santai antara mahasiswa, akademisi, dan pejabat Polda Sultra. Semua pihak sepakat bahwa kegiatan semacam ini perlu dilanjutkan secara berkala guna memperkuat komunikasi, membangun kepercayaan publik, dan menciptakan ruang akademik yang bebas dari paham-paham destruktif.(tb/ps)