• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak
Jumat, 18 Juli, 2025
  • Login
Pilar Sultra
  • Home
  • News
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Olahraga
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Olahraga
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
Pilar Sultra
No Result
View All Result
Home Dunia

Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

by Redaksi
06.07.2025
Reading Time: 4 mins read
Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

PILARSULTRA.COM –Sebuah laporan terbaru dari Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa 48 perusahaan terlibat dalam apa yang disebut “genosida” Israel di Gaza.

Laporan ini disusun oleh Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah pendudukan Palestina, dan telah dipresentasikan dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis lalu.

BACA JUGA

Peduli Palestina, Kemenag Sultra Kumpulkan Dana Rp 500 juta Lebih

Albanese memetakan keterlibatan korporasi global dalam konflik Israel-Palestina yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dalam laporan tersebut.

“[Pendudukan Israel] telah menjadi lahan uji ideal bagi produsen senjata dan perusahaan teknologi besar—dengan pasokan dan permintaan yang tinggi, minim pengawasan, dan tanpa akuntabilitas,” tulis laporan tersebut.

“Perusahaan-perusahaan ini bukan hanya terlibat dalam pendudukan, tapi kini bisa jadi bagian dari ekonomi genosida,” tegas Albanese.

Siapa saja yang terlibat?

Laporan tersebut menyoroti keterlibatan perusahaan senjata, teknologi, dan infrastruktur yang dinilai menyediakan alat atau layanan penting bagi operasi militer dan pendudukan Israel.

Di sektor teknologi, Microsoft, Alphabet, dan Amazon disebut menyediakan akses luas bagi pemerintah Israel terhadap teknologi komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI).

Perusahaan IBM juga dituding melatih personel militer dan intelijen serta mengelola basis data biometrik milik Otoritas Kependudukan Israel (PIBA) yang menyimpan data warga Palestina.

Palantir Technologies, platform perangkat lunak asal AS, juga disebut memberikan teknologi prediktif untuk keputusan otomatis di medan perang.

Perusahaan itu diduga ikut dalam pemilihan target serangan menggunakan sistem AI seperti “Lavender” dan “Gospel”.

Sementara itu, Caterpillar, Volvo, HD Hyundai, dan Rada (anak usaha Leonardo, Italia) disebut menyediakan alat berat yang digunakan untuk penghancuran rumah dan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat.

Platform sewa properti Airbnb dan Booking.com juga masuk dalam daftar karena masih mencantumkan akomodasi di wilayah pendudukan, yang bertentangan dengan hukum internasional.

Investasi dan keuntungan dari konflik

Albanese menyebut bahwa keuntungan besar dari konflik Gaza membuat perusahaan-perusahaan ini enggan keluar dari aktivitas yang berisiko secara hukum.

“Kolonialisme dan genosida selalu didorong dan dimungkinkan oleh sektor korporat,” tulis laporan itu.

Sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, belanja militer Israel melonjak 65 persen menjadi 46,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 752 triliun).

Bursa Saham Tel Aviv juga melonjak 179 persen, menambah nilai pasar sebesar 157,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.555 triliun).

Perusahaan-perusahaan seperti BlackRock dan Vanguard—dua manajer aset terbesar di dunia—disebut sebagai investor utama di berbagai perusahaan dalam daftar, mulai dari Lockheed Martin, Palantir, hingga Amazon dan IBM.

Laporan itu juga menyoroti keterlibatan perusahaan asuransi global seperti Allianz dan AXA yang menanamkan modal besar dalam saham dan obligasi yang terkait dengan aktivitas pendudukan Israel.

Apa konsekuensinya secara hukum?

Menurut laporan Albanese, perusahaan memiliki kewajiban untuk tidak melanggar hak asasi manusia, baik secara langsung maupun melalui kemitraan bisnisnya.

Pelanggaran terhadap prinsip ini dapat menyebabkan tanggung jawab pidana, bahkan di tingkat internasional.

“Negara punya kewajiban untuk mencegah, menyelidiki, dan menghukum pelanggaran oleh aktor swasta,” tulis laporan itu.

Namun, “korporasi tetap berkewajiban menghormati HAM meskipun negara tempat mereka beroperasi tidak melakukannya.”

Laporan itu menyerukan agar perusahaan mencabut investasi dari segala aktivitas yang mendukung pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Seruan ini diperkuat oleh opini hukum Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli 2024 yang menyatakan bahwa kehadiran Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur harus segera diakhiri.

“Keputusan ICJ menegaskan bahwa pendudukan tersebut merupakan tindakan agresi,” tegas laporan itu.

“Oleh karena itu, segala bentuk kerja sama ekonomi yang memperkuat pendudukan bisa dikategorikan sebagai keterlibatan dalam kejahatan internasional menurut Statuta Roma.”

PBB melalui laporan ini mendesak negara-negara untuk tidak memberikan bantuan atau menjalin hubungan dagang yang membantu mempertahankan situasi ilegal di wilayah pendudukan.

Dunia usaha juga diminta segera menghentikan keterlibatannya dalam rantai pasok yang berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia.

Dengan tenggat yang diberikan oleh Majelis Umum PBB hingga September 2025 untuk mengakhiri pendudukan, laporan ini menjadi peringatan keras bahwa keterlibatan bisnis global dalam konflik Palestina bukan hanya urusan etika, tapi juga bisa menjadi urusan hukum internasional.

Demikian Kompas.com melaporkan.

Di Mana Posisi Kita?

Indonesia, sebagai negara yang memiliki posisi kuat dalam mendukung kemerdekaan Palestina, perlu mencermati laporan ini dengan serius. Apakah ada dana dari dalam dalam negeri yang memiliki saham atau keterlibatan dalam perusahaan-perusahaan tersebut? Pertanyaan ini harus dijawab dengan transparansi dan langkah korektif.

Demikian pula dengan masyarakat sipil. Sudah saatnya kita mendukung gerakan boikot dan pemutusan investasi terhadap entitas bisnis yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam genosida dan pendudukan. Bukan hanya karena alasan etika, tetapi juga karena tanggung jawab moral dan hukum internasional.

Genosida bukan lagi kejahatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Ia hadir di depan mata, disiarkan langsung, dan didukung oleh sistem keuangan global yang mencari untung dari penderitaan.

Media, akademisi, pemerintah, dan dunia usaha di Indonesia perlu membaca ulang posisi dan keterlibatannya dalam jaringan ekonomi global. Sebab di dunia yang saling terhubung, diam dan tidak tahu pun bisa berarti turut serta.

“Bukan hanya senjata, tapi bisnis. Bukan hanya perang, tapi investasi berdarah.”

Tags: Peduli Palestina
Redaksi

Redaksi

Berita Terkait

Pejabat Iran Klaim Israel Gunakan Jin dan Sihir dalam Perang, Mossad Balas Sindiran Tajam
Dunia

Pejabat Iran Klaim Israel Gunakan Jin dan Sihir dalam Perang, Mossad Balas Sindiran Tajam

Presiden Dewan Eropa Apresiasi Kemajuan CEPA: “Indonesia Mitra Global Paling Penting bagi Uni Eropa”
Ekonomi

Presiden Dewan Eropa Apresiasi Kemajuan CEPA: “Indonesia Mitra Global Paling Penting bagi Uni Eropa”

Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Brasil, Soroti Tata Dunia yang Lebih Adil
Dunia

Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS 2025 di Brasil, Soroti Tata Dunia yang Lebih Adil

Next Post
Mentimun, Sayuran Segar dengan Segudang Manfaat Herbal

Mentimun, Sayuran Segar dengan Segudang Manfaat Herbal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Visioner Indonesia: Kritik Endang Bias Politis, Jembatan Muna-Buton Justru Representasi Visi Besar Konektivitas dan Pemerataan Pembangunan Sultra

Visioner Indonesia: Kritik Endang Bias Politis, Jembatan Muna-Buton Justru Representasi Visi Besar Konektivitas dan Pemerataan Pembangunan Sultra

Gubernur Sultra Lantik Direksi dan Dewas Perumda Baru, Dorong Profesionalisme dan Transparansi

Gubernur Sultra Lantik Direksi dan Dewas Perumda Baru, Dorong Profesionalisme dan Transparansi

Gubernur Sultra Serahkan Dokumen Ranperda RPJMD 2025–2029 ke DPRD: Arah Baru Pembangunan Sultra 5 Tahun ke Depan

Gubernur Sultra Serahkan Dokumen Ranperda RPJMD 2025–2029 ke DPRD: Arah Baru Pembangunan Sultra 5 Tahun ke Depan

Sekda Asrun Lio Wakili Gubernur Sultra Hadiri Diseminasi BULD DPD RI, Bahas Sinkronisasi Tata Ruang dan UU Cipta Kerja

Sekda Asrun Lio Wakili Gubernur Sultra Hadiri Diseminasi BULD DPD RI, Bahas Sinkronisasi Tata Ruang dan UU Cipta Kerja

Perumda dan Perannya dalam Meningkatkan PAD Sultra

Perumda dan Perannya dalam Meningkatkan PAD Sultra

Menteri PU Akan Tinjau Lokasi Jembatan Buton–Muna dan Kali Wanggu Kendari, Gubernur ASR: “Ini Momentum Penting!”

Menteri PU Akan Tinjau Lokasi Jembatan Buton–Muna dan Kali Wanggu Kendari, Gubernur ASR: “Ini Momentum Penting!”

Kunker Komisi II DPR RI di Sultra: Pemkab Kolaka Usulkan Nilai Budaya Kerajaan Mekongga Masuk dalam RUU Daerah

Kunker Komisi II DPR RI di Sultra: Pemkab Kolaka Usulkan Nilai Budaya Kerajaan Mekongga Masuk dalam RUU Daerah

Tarif Turun, Kedaulatan Luntur – Indonesia Jangan Mau Jadi Tumbal Diplomasi Trump

Tarif Turun, Kedaulatan Luntur – Indonesia Jangan Mau Jadi Tumbal Diplomasi Trump

Istidraj dalam Kekuasaan: Ketika Korupsi Disangka Berkah

Istidraj dalam Kekuasaan: Ketika Korupsi Disangka Berkah

Rakor KI dan PPID se-Sultra: Pemprov Dorong Tata Kelola Informasi Publik yang Update, Valid, dan Reliable

Rakor KI dan PPID se-Sultra: Pemprov Dorong Tata Kelola Informasi Publik yang Update, Valid, dan Reliable

Wagub Hugua Terima Kunjungan Komisi II DPR RI Bahas RUU Empat Kabupaten dan Kota di Sultra

Wagub Hugua Terima Kunjungan Komisi II DPR RI Bahas RUU Empat Kabupaten dan Kota di Sultra

Pilar Sultra

Penerbit PT Pilar Media Sultra
Jl. KS Tubun BGP F14 Kendari 93116
Sulawesi Tenggara INDONESIA
Email : pilarmediasultra@gmail.com

Follow Us

About

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak

Kategori Utama

  • Kota Kendari
  • Sulawesi Tenggara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi

Terbaru

  • Kunker Komisi II DPR RI di Sultra: Pemkab Kolaka Usulkan Nilai Budaya Kerajaan Mekongga Masuk dalam RUU Daerah
  • Tarif Turun, Kedaulatan Luntur – Indonesia Jangan Mau Jadi Tumbal Diplomasi Trump
  • Istidraj dalam Kekuasaan: Ketika Korupsi Disangka Berkah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Olahraga
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist