PILARSULTRA.COM, Global — Seorang pejabat senior Iran mengklaim bahwa Israel menggunakan entitas gaib dan ilmu supranatural dalam konflik militer, khususnya selama perang 12 hari yang berlangsung di kawasan Gaza beberapa waktu lalu. Klaim tersebut sontak menjadi perbincangan luas di media sosial dan bahkan memantik respons dari akun resmi Mossad, badan intelijen Israel.
Pernyataan mengejutkan itu disampaikan oleh Abdollah Ganji, mantan editor surat kabar Javan, media yang berafiliasi langsung dengan Iranian Revolutionary Guard Corps (IRGC). Dalam unggahannya di platform X (Twitter), Ganji menyebut bahwa selama konflik berlangsung, terjadi berbagai “fenomena aneh” di lapangan.
“Setelah perang, beberapa lembar kertas ditemukan di jalan-jalan Teheran mengandung jimat dengan simbol-simbol Yahudi,” tulis Ganji, dikutip dari Iran International, Sabtu (12/7/2025).
Ia juga merujuk pada laporan lama yang menyebut bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah bertemu dengan praktisi ilmu gaib. Bahkan, menurut Ganji, Pemimpin Tertinggi Iran juga pernah menyatakan bahwa negara-negara Barat dan intelijen Yahudi menggunakan entitas jin dan kekuatan supranatural untuk keperluan spionase.
Mossad dan Wakil Israel di PBB Menyindir Balik
Tak lama setelah unggahan Ganji viral, akun resmi Mossad berbahasa Persia langsung menanggapi dengan nada sindiran tajam.
“Menggunakan obat-obatan dan berbicara dengan jin adalah sifat-sifat yang tidak diingini oleh seseorang yang memimpin sebuah negara,” tulis Mossad.
Sindiran tersebut diikuti oleh tanggapan Waleed Gadban, penasihat politik dan wakil Israel untuk PBB. Gadban me-retweet unggahan Mossad sambil menambahkan komentar yang tak kalah nyentrik:
“Jin, jin ada di mana-mana,” tulisnya disertai emoji hantu.
Pernyataan ini memicu gelombang diskusi di dunia maya, sebagian menilai pernyataan Ganji sebagai bagian dari narasi perang psikologis, sementara lainnya mengaitkannya dengan budaya mistik yang masih kerap dimanfaatkan dalam politik Timur Tengah.
Beberapa pengguna X menyebut pernyataan itu sebagai “campuran antara keputusasaan dan taktik diplomasi media”, sedangkan yang lain menilai ini sebagai cermin dari keyakinan bahwa politik modern tak sepenuhnya lepas dari unsur supranatural.
Catatan Budaya & Politik
Isu keterlibatan “jin” atau kekuatan gaib dalam konflik politik bukan hal baru di kawasan Timur Tengah. Di masa lalu, sejumlah tokoh dan negara sempat menggunakan narasi supranatural sebagai bagian dari propaganda atau untuk membenarkan tindakan tertentu di hadapan publik yang masih memegang erat kepercayaan tradisional.
Redaksi Internasional | PilarSultra.com