• Kota Kendari
  • Sulawesi Tenggara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
Selasa, 30 September, 2025
  • Login
Pilar Sultra
  • Home
  • News
    • Pendidikan
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Editorial
  • Opini
  • Ragam
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Pendidikan
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Editorial
  • Opini
  • Ragam
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
Pilar Sultra
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Survey Konsumen BI Mei 2025: Indeks Keyakinan Turun, Cari Kerja Makin Susah

by Redaksi
13.06.2025
in Ekonomi, Nasional
A A
Survey Konsumen BI Mei 2025: Indeks Keyakinan Turun, Cari Kerja Makin Susah

Illustrasi

PILARSULTRA.COM — Masyarakat Indonesia menilai kondisi ekonomi yang mereka hadapi saat ini adalah yang terburuk dalam lebih dari tiga tahun terakhir, akibat kemerosotan penghasilan yang dialami oleh semua kelas pendapatan, di tengah kesulitan mendapatkan pekerjaan yang akhirnya turut menyeret kekuatan daya beli ke level terendah sejak September 2022.

Bahkan untuk pertama kali sejak April 2022, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja yang mengukur pandangan masyarakat terhadap ketersediaan pekerjaan amblas ke zona pesimistis di bawah 100. Pada Mei 2025, indeks ini jatuh ke level 95,7 dengan semua kelas konsumen merosot keyakinannya ke zona di bawah 100.

Situasi yang kini semakin memburuk itu, mengerosi ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap kondisi ekonomi ke depan.

BACA JUGA

Teori Larutan: Cara Efektif Menangkal Hoaks di Era Algoritma

Teori Larutan: Cara Efektif Menangkal Hoaks di Era Algoritma

29.09.2025
10 Penyumbang PNBP Tambang Terbesar di Sultra Triwulan I 2025, PT TMS Tertinggi

10 Penyumbang PNBP Tambang Terbesar di Sultra Triwulan I 2025, PT TMS Tertinggi

29.09.2025
Wagub Sultra Tinjau Dapur MBG di Kendari, Hugua: Ini Revolusi Peradaban

Wagub Sultra Tinjau Dapur MBG di Kendari, Hugua: Ini Revolusi Peradaban

29.09.2025
Sekda Sultra Pimpin Apel Gabungan ASN, Tekankan Disiplin dan Persiapan Agenda Oktober

Sekda Sultra Pimpin Apel Gabungan ASN, Tekankan Disiplin dan Persiapan Agenda Oktober

29.09.2025

Penghasilan diperkirakan masih akan tergerus ke depan di tengah penurunan keyakinan akan kondisi kegiatan usaha. Namun, ada sedikit asa bahwa ketersediaan lapangan kerja enam bulan ke depan mungkin akan sedikit membaik.

Hal itu terungkap dalam hasil Survei Konsumen terbaru edisi Mei yang dirilis oleh Bank Indonesia pada hari ini, Kamis (12/6/2025).

Tingkat Keyakinan Konsumen pada bulan Mei jatuh ke level terendah sejak September 2022, di level 117,5, tergerus akibat anjloknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini seperti ditunjukkan oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini di angka 106, terendah sejak April 2022 silam.

Pemburukan kondisi perekonomian akibat lapangan kerja nan sempit, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang membesar hingga menggerus penghasilan dan mengikis kekuatan daya beli konsumen, pada akhirnya membuat tingkat ekspektasi kondisi ekonomi juga turut tergerus.

Masyarakat RI menilai, kondisi ekonomi enam bulan ke depan masih lebih buruk dibandingkan saat ini, terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen yang turun 0,8 poin ke level 129, terendah sejak Oktober 2022.

Konsumsi, Tabungan, dan Utang

Survei Konsumen terbaru juga mendapati kondisi keuangan masyarakat yang memberikan peringatan. Konsumsi terindikasi melemah, di tengah kenaikan beban cicilan ketika nilai pendapatan yang ditabung hanya naik sedikit.

Pada Mei 2025, proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sebesar 74,3%, terendah sejak Januari lalu.

Pada saat yang sama, rasio utang yang mencerminkan porsi pendapatan digunakan untuk membayar cicilan pinjaman, naik lagi menjadi 10,8%, sama dengan posisi Maret lalu ketika terjadi perayaan Ramadan dan Idulfitri.

Adapun proporsi pendapatan yang konsumen yang ditabung naik sedikit jadi 14,9%, tertinggi sejak Februari.

Data tersebut membawa dugaan, masyarakat saat ini cenderung mengurangi konsumsi ketika pendapatan mereka makin banyak tersedot pembayaran pinjaman. Sementara peningkatan porsi tabungan mungkin menjadi cerminan kehati-hatian konsumen menghadapi kondisi ekonomi yang dinilai memburuk sehingga memilih mengurangi konsumsi.

KategoriIndeks per Mei 2025PerubahanKeterangan
Indeks Keyakinan Konsumen117,5-4,2Terendah sejak September 2022
Indeks Ekonomi Saat Ini106,0-7,7Terendah sejak April 2022
– Indeks Penghasilan Saat Ini118,1-7,3Terendah sejak Maret 2024
– Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja95,7-5,9Terendah sejak Maret 2022
– Indeks Pembelian Barang Tahan Lama104,1-9,8Terendah sejak September 2022
Indeks Ekspektasi Konsumen129,0-0,8Terendah sejak Oktober 2022
– Indeks Ekspektasi Penghasilan135,4-2,1Terendah sejak September 2023
– Indeks Ekspektasi Lapangan Kerja123,8+0,3—
– Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha127,8-0,7Terendah sejak Desember 2022
Proporsi Pengeluaran Konsumen
– Konsumsi74,3-0,5Terendah sejak Januari 2025
– Cicilan Pinjaman10,8+0,3Sama dengan posisi Maret 2025
– Tabungan14,9+0,1—

Sumber: Bank Indonesia, 12 Juni 2025

Kelas Menengah ‘Tiarap’

Melihat kelas pengeluaran konsumen yang mencerminkan kelas pendapatan, terlihat bahwa penurunan indeks di hampir semua kategori terbesar dicatat oleh kelas menengah dan kelas atas.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini, misalnya, yang mengukur persepsi masyarakat Indonesia terhadap kondisi perekonomian saat ini dibanding enam bulan lalu, penurunan terdalam dicatat oleh kelas pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta per kepala per bulan, yaitu hingga 12,3 poin menyentuh l105,3 yang menjadi level terendah sejak April 2022 silam.

Kelas konsumen dengan pendapatan tertinggi di atas Rp5 juta per kepala per bulan, indeksnya juga ambles hingga 12,2 poin pada Mei. 

Anjlok indeks kelas menengah atas dan atas terutama karena kejatuhan penghasilan. Di mana untuk konsumen dengan besar pengeluaran teratas, Indeks Penghasilan Saat Ini anjlok terbesar hingga 11,3 poin menyentuh level terendah dalam setahun.

Konsumen dengan pengeluaran terbawah antara Rp1 juta-Rp2 juta per kepala per bulan, juga mencatat penurunan Indeks Penghasilan Saat Ini hingga double digit, sebesar 12 poin jadi 104,6 pada Mei.

Masyarakat dengan pendapatan menengah atas, juga mencatat penurunan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja terdalam hingga 11,9 pada bulan lalu.

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja pada Mei pertama kali jatuh lagi ke zona pesimistis yang terakhir terjadi pada Maret tiga tahun silam. Semua kelas pengeluaran berada di zona pesimistis untuk isu ketersediaan pekerjaan. 

Penurunan indeks pekerjaan terbesar dicatat oleh konsumen menengah atas, yang turun 11,9 poin ke level 92,4, terendah sejak Maret 2022 lalu.

Kelas menengah juga menunjukkan kemerosotan daya beli yang dalam. Indeks Durable Goods secara umum anjlok paling dalam sampai 9,8 poin. 

Indeks Pembelian Barang Tahan Lama menjadi salah satu ukuran tingkat daya beli masyarakat karena ia mengukur persepsi pembelian barang nonmakanan yang menjadi indikator daya beli. 

Hampir semua kelas pengeluaran mencatat penurunan indeks durable goods, kecuali konsumen terbawah. Tiga kelas pengeluaran, yaitu mulai Rp3,1 juta hingga di atas Rp5 juta per kepala per bulan, mencatat penurunan sampai double digit.

Sedangkan konsumen dengan pengeluaran Rp2,1 juta sampai Rp3 juta terjatuh ke level pesimistis di 96,5. Terakhir kali indeks durable goods kelompok ini jatuh ke level pesimistis adalah pada April tiga tahun silam.

Kemerosotan indeks pembelian barang tahan lama memperpanjang daftar indikator pelemahan daya beli masyarakat yang sudah terendus sejak lama, menyusul pertumbuhan konsumsi yang lesu pada musim perayaan Lebaran lalu, juga kelesuan penjualan ritel, kurban Iduladha, hingga kinerja penjualan otomotif terakhir.

Bila melihat lebih dalam pada perkembangan kondisi keuangan konsumen, terlihat juga bila konsumsi melemah di hampir semua kelas pengeluaran bawah hingga menengah atas. Hanya konsumen atas yang masih mencatat kenaikan proporsi konsumsi.

Penurunan porsi pendapatan untuk konsumsi pada Mei, diduga karena kenaikan kebutuhan untuk membayar cicilan pinjaman, terutama ditunjukkan oleh konsumen berpengeluaran Rp3,1 juta-Rp4 juta. Kelas ini mencatat kenaikan rasio utang 1,2 poin persentase menjadi 12,3%, tertinggi sejak Januari lalu.

Situasi yang muram itu membutuhkan intervensi kebijakan yang lebih berdampak. Langkah pemerintah merilis paket insentif senilai Rp24,4 triliun di antaranya subsidi upah tapi membatalkan diskon tarif listrik, dinilai hanya berdampak terbatas pada perbaikan konsumsi masyarakat.

Terbaru, lembaga pemeringkat global S&P Global Ratings memperkirakan, pertumbuhan ekonomi RI melambat dengan kenaikan hanya 4,6%. Bila prediksi itu terealisasi, maka akan jadi laju terendah sejak 2009 di luar periode pandemi ketika perekonomian terhantam resesi.

Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menilai, yang lebih membutuhkan sokongan penguatan saat ini adalah kelas menengah. Pasalnya, kelas menengah adalah pendorong utama konsumsi masyarakat. Alhasil, apabila ingin mendongkrak konsumsi, kelas menengahlah yang perlu dibidik.

“Bila mau broadband recovery yang muncul bukan hanya subsidi upah. Kita butuh hal langsung support kelas menengah seperti subsidi listrik,” katanya.

Tulisan ini telah tayang di Bloombergtechnoz.com

Previous Post

Pemprov Sultra Kembangkan Desa Wisata Budaya dan Petualangan

Next Post

Antusiasme Masyarakat Tinggi, Kota Baubau disebut Layak Jadi Kota Jasa Kesehatan

Redaksi

Redaksi

Berita Terkait

Gubernur Sultra Dukung Hilirisasi Komoditas Perkebunan, Fokus pada Pembangunan Pabrik Tebu di Konsel

Gubernur Sultra Dukung Hilirisasi Komoditas Perkebunan, Fokus pada Pembangunan Pabrik Tebu di Konsel

24.09.2025
Menteri Komdigi: Selamat Atas Penyelenggaraan STQH Nasional di Kendari

Menteri Komdigi: Selamat Atas Penyelenggaraan STQH Nasional di Kendari

22.09.2025
Diaspora Indonesia di New York Sambut Hangat Presiden Prabowo

Diaspora Indonesia di New York Sambut Hangat Presiden Prabowo

21.09.2025
Presiden Prabowo Tiba di Osaka, Kunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2025

Presiden Prabowo Tiba di Osaka, Kunjungi Paviliun Indonesia di Expo 2025

20.09.2025
Next Post
Antusiasme Masyarakat Tinggi, Kota Baubau disebut Layak Jadi Kota Jasa Kesehatan

Antusiasme Masyarakat Tinggi, Kota Baubau disebut Layak Jadi Kota Jasa Kesehatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Air Mata Danyon Brimob Usai Dipecat: “Saya Mohon Maaf, Itu Bukan Tujuan Kami”

Air Mata Danyon Brimob Usai Dipecat: “Saya Mohon Maaf, Itu Bukan Tujuan Kami”

03.09.2025
Stabilitas Nepal Cepat Pulih: Pelajaran dari Etos Tentara Gurkha, Tidak Berpolitik

Stabilitas Nepal Cepat Pulih: Pelajaran dari Etos Tentara Gurkha, Tidak Berpolitik

12.09.2025
Kejari Wakatobi Tetapkan Empat Tersangka Baru Korupsi Gedung AKKP, Kerugian Negara Rp3,7 Miliar

Kejari Wakatobi Tetapkan Empat Tersangka Baru Korupsi Gedung AKKP, Kerugian Negara Rp3,7 Miliar

24.09.2025
Kebakaran Pabrik Ban Bekas di Konda, Satu Tewas: PDKT Bantu Suplai Air Pemadaman

Kebakaran Pabrik Ban Bekas di Konda, Satu Tewas: PDKT Bantu Suplai Air Pemadaman

09.09.2025
Gubernur BI Bongkar Dana Rp2.372 Triliun Mengendap di Bank, Belum Tersalurkan ke Sektor Riil

Gubernur BI Bongkar Dana Rp2.372 Triliun Mengendap di Bank, Belum Tersalurkan ke Sektor Riil

19.09.2025
Teori Larutan: Cara Efektif Menangkal Hoaks di Era Algoritma

Teori Larutan: Cara Efektif Menangkal Hoaks di Era Algoritma

29.09.2025
10 Penyumbang PNBP Tambang Terbesar di Sultra Triwulan I 2025, PT TMS Tertinggi

10 Penyumbang PNBP Tambang Terbesar di Sultra Triwulan I 2025, PT TMS Tertinggi

29.09.2025
Wagub Sultra Tinjau Dapur MBG di Kendari, Hugua: Ini Revolusi Peradaban

Wagub Sultra Tinjau Dapur MBG di Kendari, Hugua: Ini Revolusi Peradaban

29.09.2025
Sekda Sultra Pimpin Apel Gabungan ASN, Tekankan Disiplin dan Persiapan Agenda Oktober

Sekda Sultra Pimpin Apel Gabungan ASN, Tekankan Disiplin dan Persiapan Agenda Oktober

29.09.2025
Insiden Keracunan MBG: Program Mulia dengan Regulasi Pengawasan Lemah

Insiden Keracunan MBG: Program Mulia dengan Regulasi Pengawasan Lemah

29.09.2025
Pilar Sultra

Penerbit PT Pilar Media Sultra
Jl. KS Tubun BGP F14 Kendari 93116
Sulawesi Tenggara INDONESIA
Email: pilarmediasultra@gmail.com

About

  • Tentang Kami
  • Manajemen & Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak

Terbaru

  • Teori Larutan: Cara Efektif Menangkal Hoaks di Era Algoritma 29.09.2025
  • 10 Penyumbang PNBP Tambang Terbesar di Sultra Triwulan I 2025, PT TMS Tertinggi 29.09.2025
  • Wagub Sultra Tinjau Dapur MBG di Kendari, Hugua: Ini Revolusi Peradaban 29.09.2025
  • Kota Kendari
  • Sulawesi Tenggara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Pendidikan
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Editorial
  • Opini
  • Ragam
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist