Kendari, PilarSultra.com — Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka meminta seluruh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 17 kabupaten/kota se-Sultra untuk menggencarkan pelaksanaan pasar murah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Instruksi ini disampaikan guna mengantisipasi dan mengendalikan potensi gejolak inflasi di akhir tahun.
“Kegiatan pasar murah harus digencarkan sebagai langkah menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ujar Gubernur Andi Sumangerukka di Kendari, Selasa, saat memimpin Rapat Koordinasi Daerah TPID se-Sultra di Kantor Gubernur.
Gubernur juga menginstruksikan seluruh daerah untuk menerapkan strategi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif antar pihak terkait.
Ia meminta TPID bekerja sama dengan para distributor dan lembaga pangan seperti Perum Bulog Sultra dalam melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM), guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok di wilayah Bumi Anoa.
“Dari 17 kabupaten/kota ada daerah yang inflasinya tinggi. Kita akan melakukan intervensi khusus di daerah-daerah tersebut. Salah satunya dengan menggelar pasar murah,” jelasnya. Gubernur menegaskan akan memberikan dukungan kepada daerah yang aktif menggelar kegiatan pengendalian inflasi.
Selain itu, Pemprov Sultra mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh distributor pangan agar tidak melakukan praktik yang dapat memicu kelangkaan atau kenaikan harga, seperti penimbunan maupun spekulasi harga.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Andi Sumangerukka secara tegas meminta Satgas Pangan untuk memberikan tindakan dan sanksi kepada distributor nakal yang berupaya merusak stabilitas harga menjelang Nataru.














