PILARSULTRA.COM — Pernah merasa bisnis jalan di tempat meski sudah rajin posting di media sosial? Jangan buru-buru menyalahkan produk atau strategi promosi. Bisa jadi masalahnya ada pada cara kita berinteraksi dengan algoritma media sosial.
Muhammad Aulia Rahman, Praktisi IT di Makassar menjelaskan; Algoritma adalah “otak” yang mengatur konten mana yang tampil lebih sering di beranda pengguna. Ia bekerja dengan memperhatikan interaksi, relevansi, hingga konsistensi. Jadi, bukan sekadar seberapa banyak kita posting, tapi bagaimana postingan itu dianggap “bernilai” oleh sistem.
“Jadi harus memahami cara kerja masing-masing algoritma medsos,” katanya.
Mengapa Perlu Kolaborasi?
Alih-alih melawan atau mengeluh soal algoritma yang berubah-ubah, lebih baik kita belajar berkolaborasi dengannya. Dengan begitu, konten bisnis bisa lebih mudah menjangkau target audiens. Ingat, media sosial pada dasarnya ingin memberi pengalaman terbaik bagi penggunanya, jadi algoritma akan memprioritaskan konten yang relevan dan menarik.
Berikut beberapa strategi praktis menurut Aulia, antara lain :
Strategi Praktis Kolaborasi
- Konten Konsisten
Jangan posting seminggu sekali lalu hilang. Algoritma lebih suka akun yang aktif dan konsisten. - Fokus Interaksi
Ajak audiens berkomentar dan tanggapi, bertanya, atau sekadar memberi like. Semakin tinggi engagement, semakin sering konten muncul. - Gunakan Format Bervariasi
Video singkat, carousel, infografik, hingga live session bisa membantu meningkatkan peluang konten direkomendasikan. - Timing yang Tepat
Posting di jam audiens aktif, misalnya pagi sebelum kerja atau malam setelah aktivitas. Setiap bisnis bisa berbeda, jadi perlu uji coba. - Bangun Relasi, Bukan Hanya Jualan
Algoritma “suka” konten yang memberi nilai, bukan sekadar iklan. Edukasi, tips, atau cerita bisa jadi jembatan untuk penjualan.
Mengeluh soal algoritma tak akan mengubah apapun. Tapi dengan memahami cara kerjanya, kita bisa berkolaborasi untuk mendorong bisnis tumbuh lebih cepat. Jadi, kalau bisnis terasa mandek, mungkin saatnya mengubah pendekatan: bukan melawan, tapi berjalan bersama algoritma. (mer)












