PILARSULTRA.COM, EDITORIAL – Nama George Soros kembali jadi perbincangan setelah media Rusia Sputnik menyinggung dugaan keterlibatan jaringan filantropinya dalam gelombang protes di Indonesia. Namun, di balik kontroversi itu, tak bisa dipungkiri Soros juga punya rekam jejak panjang memberikan bantuan di Indonesia, terutama lewat lembaga Open Society Foundations (OSF).
Soros dan Protes di Indonesia
Sputnik melaporkan, simbol bendera bajak laut “One Piece” yang muncul di berbagai titik protes di Indonesia dikaitkan dengan kemungkinan adanya pengaruh eksternal. Menurut analis Angelo Giuliano, lembaga seperti National Endowment for Democracy (NED) dan OSF disebut-sebut punya sejarah mendanai media maupun kelompok sipil di Indonesia sejak 1990-an.
Meski klaim ini masih sebatas opini analis, narasi tersebut langsung menuai sorotan publik karena menyinggung isu lama tentang “campur tangan asing” dalam dinamika politik nasional.
Jejak Bantuan Soros di Indonesia
Di sisi lain, fakta juga menunjukkan bahwa George Soros lewat OSF dan mitranya telah berkontribusi nyata di Indonesia. Sejumlah program yang pernah didukung antara lain:
- Dukungan demokrasi dan media: membantu lembaga penelitian dan media independen, seperti TIFA Foundation, dalam meningkatkan literasi publik dan transparansi pemerintahan.
- Bantuan HAM dan minoritas: mendukung riset, advokasi, serta program pemberdayaan kelompok rentan di era transisi pasca-Orde Baru.
- Isu global dan kesehatan: lewat jaringan OSF, Indonesia pernah mendapat dukungan terkait kampanye kesehatan publik dan keterlibatan masyarakat sipil.
Dengan kata lain, meski sering dituding membawa agenda politik tersembunyi, kontribusi OSF di Indonesia juga banyak tercatat dalam aspek positif.
Antara Pengaruh dan Perdebatan
Nama Soros selalu hadir dalam dua wajah: di satu sisi dikritik karena dianggap mendorong agenda tertentu, di sisi lain diapresiasi karena dukungan finansial yang memperkuat demokrasi dan masyarakat sipil.
Bagi Indonesia, hal ini menegaskan pentingnya kedaulatan informasi dan ketegasan negara dalam menjaga komunikasi publik. Kritik maupun bantuan dari luar negeri seyogianya ditempatkan dalam kerangka kepentingan nasional, bukan sekadar isu sensasional.