PILARSULTRA.COM, Kendari – Pemerintah Kota Kendari kembali mencatat sejarah. Untuk pertama kalinya di Indonesia pada level kabupaten/kota, retret birokrasi digelar secara penuh dan resmi, melibatkan para pejabat eselon di jajaran pemerintahan kota. Kegiatan yang berlangsung di Kebun Raya Kendari pada 1–3 Agustus 2025 ini dibuka langsung oleh Wali Kota Kendari, Hj. Siska Karina Imran, dan dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, serta Kepala BPSDM Kemendagri RI, Sugeng Hariyono.
Retret ini diikuti oleh 63 pejabat struktural dari lingkungan Pemkot Kendari, mulai dari staf ahli, asisten, kepala OPD, kepala bagian, hingga para camat.
Wali Kota Kendari dalam sambutannya menyebut retret ini sebagai langkah strategis untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang reflektif, solid, dan visioner. “Ini bukan Bimtek atau pelatihan teknis. Ini ruang kontemplatif—tempat kita mengingat kembali untuk apa kita mengabdi, dan bagaimana kita ingin membawa Kendari ke depan,” ujar Siska.

Apresiasi dari Pemerintah Pusat
Kepala BPSDM Kemendagri, Sugeng Hariyono, yang hadir mewakili Menteri Dalam Negeri, menyampaikan bahwa retret ini adalah terobosan penting dan menjadi pilot project nasional di level kabupaten/kota.
“Retret ini adalah ruang jeda dari rutinitas birokrasi untuk merenung, menyatukan arah, dan memperkuat kolaborasi. Kota Kendari memulai ini dengan keberanian dan visi yang luar biasa,” kata Sugeng.
Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan Retret Gelombang Pertama dan Kedua bagi para kepala daerah sebelumnya—yang diikuti langsung oleh Presiden, Wakil Presiden, mantan Presiden SBY, dan para menteri—telah mendorong Presiden RI menginstruksikan pelaksanaan Retret Nasional Sekretaris Daerah, yang akan digelar di Akmil Magelang.
Sugeng juga menyinggung capaian pembangunan Kota Kendari yang menurutnya patut diapresiasi: IPM tertinggi ke-4 nasional (85,3) dan tingkat inflasi tahunan (Juni 2025) hanya 1,57%. “Ini modal sosial-ekonomi yang kuat untuk mewujudkan Kendari sebagai kota layak huni, adil, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Wagub Hugua: Reset Pola Pikir Birokrasi
Dalam sesi materi utama, Wakil Gubernur Sultra Ir. Hugua, M.Ling, tampil dengan gaya khasnya yang reflektif dan provokatif. Ia menyebut retret ini sebagai cara cerdas untuk me-reset pola pikir birokrasi yang kaku menjadi lebih inspiratif dan dinamis.
“Pemimpin bukan hanya mengelola, tapi harus bisa menginspirasi. Pemimpin itu bukan bos, tapi pengarah jalan. Ini awal dari pembangunan sistem kepemimpinan baru di Kendari,” tegas Hugua di hadapan para peserta retret.
Ia juga mengajak para peserta untuk mendiskusikan esensi kepemimpinan dan membedakan antara manajemen dengan leadership. Menurutnya, seorang pemimpin yang memahami arah akan memandu organisasinya menuju masa depan yang lebih terencana dan berdaya tahan.
Membangun Birokrasi yang Humanis dan Adaptif
Retret selama tiga hari ini diproyeksikan menjadi blueprint awal reformasi kepemimpinan birokrasi di Kendari. Tidak hanya menciptakan ruang refleksi, tetapi juga menguatkan semangat kolektif dalam menyongsong tantangan pembangunan lima tahun ke depan.
“Kita ingin birokrasi yang adaptif, visioner, tapi juga humanis. Retret ini adalah proses pembatangan nilai—mengokohkan fondasi moral dan spiritual para pemimpin daerah,” tutup Sugeng dalam pesannya.
Wakil Gubernur, Kepala BPSDM Kemendagri, dan Wali Kota Kendari sama-sama berharap bahwa langkah Kota Kendari ini akan menjadi preseden positif yang menginspirasi kota-kota lain di Indonesia. (IKP/Ps)