PILARSULTRA.COM, Konawe — Program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menyapa bumi Konawe, Sulawesi Tenggara. Tanda dimulainya program ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Dapur Sehat MBG di Desa Momea, Kecamatan Tongauna, pada Minggu, 13 Juli 2025.
Dapur Sehat MBG ini diproyeksikan menjadi pusat penyediaan makanan bergizi bagi sekitar 3.500 siswa SD yang tersebar di dua kecamatan, yakni Tongauna dan Tongauna Utara. Prosesi peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Tim Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat, menandai tonggak penting dalam perjuangan menurunkan angka stunting dan memperkuat gizi pelajar di wilayah pedesaan.
Dalam operasionalnya, dapur ini akan dikelola oleh sekitar 40 tenaga lokal, yang terbagi dalam tim memasak, tim distribusi, tim pembagi porsi, dan tim kebersihan. Layanan dijalankan dalam sistem shift untuk memastikan makanan bergizi tersaji setiap hari secara efektif dan efisien.
Purnawirawan Kolonel Kuswanto, Tenaga Ahli Pimpinan BGN Bidang Keuangan, menekankan pentingnya kesiapan teknis dan administratif sebagai kunci sukses pembangunan Dapur Sehat MBG.
“Lokasi dapur harus strategis, akses jalan memadai, aman dari bencana, air tanah berkualitas, dan penerima manfaat harus jelas, terutama siswa SD. Semuanya perlu dikoordinasikan dengan pemerintah daerah,” ujarnya mengutip Konaweterkini.
Ia juga mengingatkan bahwa dana bantuan hanya bisa disalurkan melalui yayasan resmi yang sudah terverifikasi dan semua data pelaksanaan wajib terinput dalam sistem digital milik BGN.
Dengan penuh optimisme, Kuswanto menyampaikan harapan besar atas keberhasilan program ini.
“Saya yakin, Indonesia akan menjadi negara ke-140 yang sukses mengimplementasikan program MBG secara nasional. Mari kita bersatu menyukseskan program ini,” tegasnya.
Pembangunan Dapur Sehat MBG di Konawe menjadi contoh kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan partisipasi masyarakat. Di tengah tantangan ketimpangan gizi di daerah, hadirnya program MBG memberi harapan baru bagi masa depan anak-anak Indonesia, khususnya di pelosok Sulawesi Tenggara. (kt/ps)