PILARSULTRA.COM, Muna Barat — Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, Ir. Dody Hanggodo, MPE, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Muna Barat (Mubar), Minggu (13/7/2025). Turut mendampingi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae.
Rombongan tiba di Bandara Sugimanuru sekitar pukul 13.51 WITA, dan langsung bergerak meninjau sejumlah titik pembangunan strategis di wilayah tersebut. Di antaranya adalah lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR) dan proyek Inpres Jalan Daerah (IJD).
Menteri PUPR menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memastikan percepatan pelaksanaan berbagai program infrastruktur yang telah diusulkan Pemerintah Daerah Mubar.
“Saya datang untuk memastikan seluruh usulan ini segera dieksekusi, karena proyek-proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Dody.
Ia juga menegaskan bahwa kementeriannya merespons positif usulan yang diajukan oleh Pemkab Muna Barat, meski pelaksanaannya akan disesuaikan dengan alokasi anggaran.
“Semua usulan akan kita tangani. Jika tidak bisa dikerjakan tahun 2025, kemungkinan besar akan diselesaikan pada 2026. Yang pasti, usulan dari Pemkab Mubar akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.
Bentuk Komitmen Pemerintah Pusat
Bupati Muna Barat La Ode Darwin menyambut hangat kunjungan Menteri PU dan menyebutnya sebagai wujud nyata perhatian pemerintah pusat terhadap daerah.
“Kami sangat menyambut baik kedatangan Menteri PU. Kehadiran beliau di Mubar adalah bukti bahwa pusat serius terhadap pembangunan di daerah ini. Kami berharap apa yang menjadi usulan bisa terealisasi secepatnya,” ungkap Darwin.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Mubar, Unding, memaparkan bahwa pihaknya telah mengusulkan sejumlah proyek strategis kepada Kementerian PUPR, termasuk:
- Inpres Jalan Daerah (IJD) senilai Rp84 miliar untuk enam ruas jalan prioritas
- Rehabilitasi Irigasi Katangana senilai Rp15 miliar
- Pembangunan Bendungan Lanovo
- Pengaman pantai Pajala–Tondasi–Latawe senilai Rp25 miliar
- Jalan Bypass Tondasi–Pajala Rp94 miliar
- Penataan wisata Pajala dan Benteng Tiworo
- Pembangunan Sekolah Rakyat di atas lahan 6,6 hektare
“Kami telah diminta segera menginput usulan tersebut ke dalam aplikasi seperti SIPURI dan SITIA. Untuk prioritas utama, kami dorong pembangunan IJD Guali–Kusambi dan irigasi Katangana,” jelas Unding.
Ia menambahkan, tindak lanjut dari balai teknis diharapkan sudah bisa dimulai paling lambat bulan September 2025, seiring dengan pelaksanaan proses tender proyek. (st/ps)