PILARSULTRA.COM, Kendari — Bagi Muhammad Faiq Alimuddin, menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 bukan sekadar prestasi, tapi amanah yang sarat makna. Siswa MAN 1 Kendari ini resmi ditunjuk sebagai salah satu wakil Sulawesi Tenggara yang akan tampil pada upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta.
Tumbuh dari Disiplin dan Doa
Faiq dikenal sebagai sosok yang tenang, disiplin, dan penuh semangat dalam menimba ilmu maupun kegiatan non-akademik. Sejak awal duduk di bangku MAN 1 Kendari, ia sudah aktif dalam organisasi dan ekstrakurikuler, termasuk paskibra sekolah.
“Faiq adalah siswa yang konsisten, tidak banyak bicara tapi serius dalam latihan dan akademik,” ujar salah satu guru pembinanya di MAN 1 Kendari.
Seleksi demi seleksi ia lalui dengan ketat—dari tingkat sekolah, kota, hingga provinsi—hingga akhirnya terpilih mendampingi Waode Alika Zea Chanidya dari Muna Barat untuk membawa nama Sultra di pentas nasional.
Dilepas Langsung oleh Gubernur Sultra
Faiq dan Alika dilepas langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, di Bandara Haluoleo, Jumat (11/7). Dalam pesan moralnya, Gubernur menegaskan pentingnya menjaga nama baik daerah sebagai duta generasi muda dari Bumi Anoa.
“Mereka adalah duta Sultra. Maka harus bisa bertutur kata baik, bersikap santun, dan tampil membanggakan. Mereka membawa nama kita semua,” ujar Gubernur.
Misi Merah Putih: Membanggakan Sultra
Bagi Faiq, momen menjadi Paskibraka Nasional bukan hanya soal kebanggaan pribadi, tetapi juga soal mengangkat nama daerah dan menunjukkan bahwa anak muda Sultra bisa bersaing di tingkat nasional.
Ia berharap bisa menjalankan tugas dengan baik dan menjadi inspirasi bagi pelajar-pelajar lain, terutama di sekolah berbasis keagamaan seperti madrasah aliyah.
“Saya ingin buktikan bahwa dari madrasah juga bisa berprestasi, bisa berdiri di barisan terdepan Indonesia,” ungkap Faiq sebelum keberangkatan.
Faiq menjadi salah satu dari sedikit siswa madrasah aliyah di Indonesia yang berhasil menembus Paskibraka Nasional. Kombinasi disiplin, spiritualitas, dan nasionalisme menjadikannya teladan bagi pelajar Sulawesi Tenggara. (red)