PILARSULTRA.COM, Kendari — Tak semua pelajar punya kesempatan berdiri tegak di depan Istana Negara, mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Tapi Waode Alika Zea Chanidya, siswi asal SMAN 1 Lawa, Kabupaten Muna Barat, menjadi salah satu yang beruntung dan terpilih mewakili Sulawesi Tenggara dalam barisan kehormatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025.
Perjalanan dari Kepulauan
Lahir dan besar di wilayah kepulauan Sultra, Alika adalah potret semangat pelajar dari daerah yang kerap jauh dari pusat perhatian. Namun itu tak menghalangi langkahnya. Dengan tekad, disiplin, dan dukungan penuh dari sekolah serta keluarga, ia berhasil lolos seleksi ketat di tingkat kabupaten, provinsi, hingga akhirnya menjadi satu dari dua wakil Sultra di tingkat nasional.
Pelepasan oleh Gubernur
Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, melepas langsung keberangkatan Alika dan rekannya, Muhammad Faiq Alimuddin (MAN 1 Kendari), di Bandara Haluoleo, Jumat (11/7). Dalam pesannya, Gubernur menegaskan pentingnya menjaga sikap dan menjadi duta yang membanggakan.
“Mereka adalah cerminan masyarakat Sultra. Sikap, tutur kata, dan kedisiplinan mereka akan mencerminkan karakter daerah kita,” ujar Gubernur.
Harapan dari Bumi Anoa
Kisah Alika bukan hanya tentang baris-berbaris, tetapi juga tentang harapan dari Bumi Anoa di Kepulauan — bahwa anak-anak dari pelosok pun bisa tampil di panggung tertinggi, mewakili daerahnya dengan kepala tegak.
Kepala SMAN 1 Lawa menyebut, Alika adalah sosok yang rendah hati dan tekun, aktif dalam organisasi, dan punya semangat belajar yang tinggi.
Alika dan Faiq adalah wajah baru dari anak muda Sultra: tangguh, santun, dan siap membawa nama baik daerah ke tingkat nasional. Kita berharap kisah mereka menjadi inspirasi bagi pelajar-pelajar lain di seluruh penjuru Sulawesi Tenggara.”
Paskibraka Nasional adalah tugas kehormatan tertinggi bagi pelajar SMA. Alika dan Faiq akan bertugas pada upacara HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Negara, Jakarta, 17 Agustus 2025. (red)