PILARSULTRA.COM — Ada saatnya hidup terasa sesak. Masalah datang bertubi-tubi. Uang menipis, hati gundah, tubuh lelah, dan jiwa seolah kehilangan arah.
Namun Islam memberi solusi yang tak lekang oleh zaman. Solusi itu bukan di luar sana, tapi dalam diri. Yakni: dzikir — mengingat Allah.
“Alaa bidzikrillaahi tathmainnul quluub.”
“Ketahuilah, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Apa Itu Dzikir?
Dzikir (ذِكْر) artinya menyebut, mengingat, atau menyadari kehadiran Allah dalam setiap keadaan.
Bukan hanya membaca tasbih, tetapi menghadirkan Allah dalam hati dan lisan.
Dzikir Pendek yang Menggetarkan Jiwa:
Subhanallah wa bihamdih
“Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”
Diampuni dosa meski sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)
Laa ilaaha illallah
“Tiada Tuhan selain Allah.”
Kalimat tauhid yang paling berat timbangannya.
Astaghfirullah
“Aku mohon ampun kepada Allah.”
Pintu rezeki dan ketenangan.
Hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa…
“Cukuplah Allah bagiku…” (QS. At-Taubah: 129)
Dzikir ini mematahkan kegelisahan, mendatangkan rasa tawakkal.
Waktu Terbaik untuk Berdzikir:
- Pagi & sore hari
- Sebelum tidur
- Setelah shalat fardhu
- Saat sedang gelisah atau dilanda kesedihan
Dzikir Penawar Lelah yang Tak Kasat Mata
Kadang kita mencari penenang di luar — kopi, liburan, hiburan. Tapi hati tetap gelisah.
Coba dzikir. Coba basahi lidah dengan nama Allah.
Bukan hanya tenang, tapi hati terasa dijaga, disentuh, dan dikuatkan oleh-Nya.
“Mereka yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring… maka Allah akan beri ketenangan di dunia dan pahala besar di akhirat.”
(QS. Ali Imran: 191)
Jika hari ini terasa berat, jangan langsung menyerah.Mungkin bukan fisikmu yang lelah, tapi hatimu yang haus akan dzikir.
Mari kembali mengingat-Nya, karena di situlah sejatinya kebahagiaan dan kekuatan kita.
Redaksi PilarSultra.com mengajak seluruh pembaca untuk menjadikan dzikir sebagai bagian dari gaya hidup muslim modern. Ringan di lisan, berat di timbangan amal. (bar)