PILARSULTRA.COM, Butur — Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Buton Utara (Butur) usai menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-18 daerah tersebut. Fokus kunjungan kali ini meliputi dialog dengan masyarakat nelayan di Desa Malalanda dan kunjungan ke Pameran Kebudayaan Buton Utara.
Salah satu titik utama yang dikunjungi Wagub adalah Desa Malalanda, yang saat ini tengah diusulkan masuk dalam program Kooperasi Merah Putih. Dalam kunjungannya, Ir. Hugua didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara, serta sejumlah pejabat provinsi, di antaranya Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sri Reskina, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dr. Ir. Sukanto Toding, MS., MA., dan Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Muhammad Rajulan.
Wagub berdialog langsung dengan masyarakat nelayan guna menyerap aspirasi serta menyampaikan arah kebijakan pembangunan desa pesisir secara berkelanjutan.
“Bapak Bupati Butur bersama Bupati Wakatobi dan seluruh masyarakatnya memikul tanggung jawab besar untuk menjaga Laut Banda, yang termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Nasional (WPP-RI 714),” tegas Hugua.
Kabupaten Buton Utara diketahui memiliki garis pantai yang langsung menghadap Laut Banda dan termasuk dalam zona pengelolaan perikanan WPP-RI 714. Posisi ini menjadikan Butur sangat strategis dalam mendukung kebijakan nasional terkait pengawasan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan.
Wagub dan rombongan juga meninjau langsung kondisi bentang pantai Desa Malalanda. Ia memastikan rencana pembangunan sarana prasarana umum di wilayah pesisir tersebut berjalan tanpa konflik, terutama yang berkaitan dengan status kepemilikan lahan warga.
Dalam perjalanan kembali, Ir. Hugua menyempatkan diri mengunjungi Pameran Kebudayaan Buton Utara yang digelar oleh Pusat Studi dan Pelestarian Budaya Butur (PSPB-Butur) di Warkop RR, Kelurahan Wandaka, Kecamatan Kulisusu.
Pameran ini menampilkan berbagai benda peninggalan sejarah dan artefak budaya lokal yang dikumpulkan secara sukarela oleh komunitas budaya setempat.
“Buton Utara memiliki warisan sejarah dan budaya yang sangat berharga, bahkan tak dimiliki oleh daerah lain. Potensinya luar biasa dan harus terus kita promosikan,” ujar Ir. Hugua.
Wagub juga mendorong Pemerintah Daerah, khususnya instansi terkait, untuk memberikan dukungan konkret terhadap gerakan pelestarian tersebut. Mulai dari penyediaan ruang penyimpanan yang layak untuk benda bersejarah, hingga pengelolaan situs budaya secara berkelanjutan.
Kunjungan kerja Wakil Gubernur Sultra ke Buton Utara tak hanya menegaskan pentingnya peran daerah pesisir dalam pengawasan wilayah laut nasional, tetapi juga menumbuhkan semangat pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas dan kekuatan masyarakat Buton Utara. (Dokpim/Ps)