• Profil
  • Iklan
  • Syarat & Ketentuan
  • Hubungi Kami
Senin, 8 Desember, 2025
  • Login
Pilar Sultra
  • News
    • Kendari
    • Sultra
    • Nasional
    • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Destinasi
  • Edukasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Gaya Hidup
No Result
View All Result
  • News
    • Kendari
    • Sultra
    • Nasional
    • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Destinasi
  • Edukasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Pilar Sultra
No Result
View All Result
  • News
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Destinasi
  • Edukasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Ragam
Home Opini

OPINI: Paradoks Investasi Dan Kemiskinan di Sulawesi Tenggara: Ketika Pertumbuhan Tak Menetes Ke Bawah

Redaksi Pilar by Redaksi Pilar
06.12.2025
A A
Paradoks Investasi Dan Kemiskinan di Sulawesi Tenggara: Ketika Pertumbuhan Tak Menetes Ke Bawah

Paradoks Investasi Dan Kemiskinan di Sulawesi Tenggara: Ketika Pertumbuhan Tak Menetes Ke Bawah

Oleh : Dr. La Ode Baladin – Peneliti Ekonomi Wilayah

Dalam lebih dari satu dekade terakhir, Sulawesi Tenggara menjelma menjadi salah satu magnet investasi nasional, khususnya di sektor pertambangan dan pengolahan mineral. Nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp7,73 triliun pada tahun 2023, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sempat menembus USD 1,6 juta pada 2021. Kawasan industri seperti Morosi, Routa, dan Pomalaa berkembang pesat sebagai pusat-pusat ekonomi baru.

Namun, di balik kemajuan itu, ada realitas yang tidak seindah grafik pertumbuhan. Angka kemiskinan justru stagnan. Jumlah penduduk miskin hanya turun dari 434 ribu jiwa (2009) menjadi 321 ribu jiwa (2023). Dalam lima tahun terakhir, tren penurunan bahkan melambat dan sesekali naik. Ini menimbulkan pertanyaan besar: Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak sejalan dengan pengurangan kemiskinan?

BACA JUGA

Ekonomi Sultra Triwulan Akhir 2025: Inflasi Menurun, Ekspor & Impor Naik Tajam

Ekonomi Sultra Triwulan Akhir 2025: Inflasi Menurun, Ekspor & Impor Naik Tajam

04.12.2025
Pemprov Sultra Bangun 100 Lapak UMKM di Eks MTQ Kendari

Pemprov Sultra Bangun 100 Lapak UMKM di Eks MTQ Kendari

02.12.2025

Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Efek Menetes ke Bawah

Penelitian yang saya lakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling – Partial Least Squares (SEM-PLS) atas data tahun 2009–2023 menunjukkan adanya paradoks struktural. Investasi dan pertumbuhan ekonomi memang meningkat, tetapi tidak menunjukkan pengaruh langsung maupun tidak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan.

Secara statistik, PMDN menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dengan nilai effect size sebesar 3,472 terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PMA juga berkontribusi, meskipun masih di bawah PMDN. Sementara itu, Dana Bagi Hasil (DBH), yang seharusnya berfungsi sebagai instrumen redistribusi fiskal, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan, apalagi terhadap kemiskinan.

Di permukaan, data PDRB terlihat impresif. Namun jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan ini bersifat sektoral, padat modal, dan terlokalisasi—terkonsentrasi di kawasan industri seperti Morosi (Konawe). Daerah-daerah pesisir, kepulauan kecil, dan pedesaan tetap tertinggal. Hal ini menunjukkan bahwa trickle-down effect—asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi akan otomatis menetes ke bawah—gagal terwujud di Sulawesi Tenggara.

Investasi Besar, Manfaat Terbatas

Masalah utama terletak pada struktur sektoral investasi yang bias pada industri padat modal seperti pertambangan dan pengolahan nikel. Proyek-proyek tersebut menyumbang besar terhadap pertumbuhan, tetapi tidak menyerap banyak tenaga kerja lokal, apalagi tenaga kerja dari kelompok miskin dan berpendidikan rendah. Akibatnya, multiplier effect terhadap ekonomi rakyat sangat terbatas.

Sektor produktif rakyat—seperti pertanian, perikanan, dan UMKM—belum mendapatkan porsi dukungan kebijakan yang proporsional. DBH pun lebih banyak digunakan untuk belanja rutin atau proyek infrastruktur yang tidak berdampak langsung pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan demikian, ketimpangan spasial dan sosial makin melebar.

Ketimpangan di Tengah Maraknya Tambang

Salah satu dinamika paling mencolok adalah ekspansi besar-besaran industri tambang di wilayah daratan dan pulau-pulau kecil. Kawasan seperti Morosi (Konawe), Pomalaa (Kolaka), dan Lasolo-Routa (Konawe Utara) menjadi pusat eksploitasi nikel, sebagian besar dikuasai oleh PMA asal Tiongkok.

Namun, ledakan investasi ini tidak datang tanpa konsekuensi. Di berbagai lokasi, masyarakat menghadapi konflik agraria, pencemaran lingkungan, serta perampasan ruang hidup. Di Pulau Wawonii dan Pulau Labengki, misalnya, masyarakat lokal menolak keras kehadiran tambang karena mengancam kelangsungan hidup berbasis laut dan pertanian. Resistensi ini menjadi tanda bahwa investasi yang tidak berpijak pada keadilan ekologis dan sosial justru menimbulkan ketegangan struktural.

Kebijakan Perlu Dirombak: Menuju Pertumbuhan yang Berkeadilan

Dari hasil penelitian dan dinamika lapangan tersebut, sejumlah rekomendasi strategis patut dipertimbangkan oleh pembuat kebijakan, baik di tingkat pusat maupun daerah:

  1. Reorientasi Investasi ke Sektor Padat Karya dan Pro-Rakyat
    Fokus pada pertanian, perikanan, dan industri kecil-menengah yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dan memperkuat ekonomi desa.
  2. Penguatan Fungsi Redistribusi Dana Bagi Hasil (DBH)
    Gunakan DBH secara strategis untuk mendanai program berbasis komunitas, pembangunan ekonomi desa, dan penguatan kapasitas lokal, bukan hanya untuk belanja rutin dan proyek fisik.
  3. Integrasi Perencanaan Sosial dan Ekonomi
    Sinkronisasi program antar-dinas seperti Bappeda, Dinas Sosial, Dinas Penanaman Modal, dan Dinas UMKM, agar arah pembangunan menjadi satu kesatuan yang menyasar kesejahteraan rakyat.
  4. Penggunaan Indikator Pembangunan Inklusif (IPID)
    Tidak cukup hanya berpatokan pada PDRB. Pemerintah perlu mengembangkan dan menggunakan indikator pembangunan yang mengukur distribusi manfaat dan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.
  5. Perluasan Partisipasi dan Pengawasan oleh Masyarakat Lokal
    Libatkan warga dalam proses perencanaan dan evaluasi dampak investasi, khususnya di wilayah tambang dan kawasan industri.

Menolak Kutukan Sumber Daya

Apa yang terjadi di Sulawesi Tenggara mencerminkan gejala klasik yang dikenal sebagai resource curse atau kutukan sumber daya. Ketika kekayaan alam melimpah, tetapi tata kelola yang lemah dan arah kebijakan yang bias, maka kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir pihak.

Transformasi struktural di Sulawesi Tenggara tidak bisa ditunda. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi benar-benar berpihak pada masyarakat kecil—petani, nelayan, pekerja informal, dan perempuan di pedesaan. Mereka adalah fondasi sesungguhnya dari perekonomian lokal yang berkelanjutan.

Penutup: Pertumbuhan Tidak Cukup, Pemerataan adalah Keharusan

Paradoks antara meningkatnya investasi dan stagnannya kemiskinan di Sulawesi Tenggara bukan sekadar ironi statistik, tetapi alarm keras bagi arah pembangunan daerah. Kita tidak bisa terus-menerus membanggakan pertumbuhan PDRB jika sebagian besar masyarakat tetap hidup dalam kemiskinan struktural.

Sudah saatnya investasi dibaca bukan hanya dari nilai triliunan rupiah yang masuk, tetapi dari seberapa besar ia mampu mengubah nasib warga paling rentan. Karena dalam demokrasi ekonomi yang sehat, pertumbuhan hanya bermakna jika ia memerdekakan semua orang dari kemiskinan—bukan memperdalam ketimpangan.

Tags: Ekonomi Sultra
Previous Post

Kasus Kapal Azimut dan Wajah Penegakan Hukum Kita

Next Post

8 Manfaat Terong bagi Kesehatan: Sayuran Murah dengan Khasiat Luar Biasa

Berita Terkait

No Content Available
Next Post
8 Manfaat Terong bagi Kesehatan: Sayuran Murah dengan Khasiat Luar Biasa

8 Manfaat Terong bagi Kesehatan: Sayuran Murah dengan Khasiat Luar Biasa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ratusan Miliar Jaminan Reklamasi: Sebuah Ilusi di Tengah Luka Bumi Anoa

Ratusan Miliar Jaminan Reklamasi: Sebuah Ilusi di Tengah Luka Bumi Anoa

07.12.2025
Dua Oknum Legislator NasDem Dilaporkan ke Polda Sultra atas Dugaan Tambang Batu Ilegal di Konsel

Dua Oknum Legislator NasDem Dilaporkan ke Polda Sultra atas Dugaan Tambang Batu Ilegal di Konsel

05.12.2025
Kasus Proyek Rp 13 M Mandek, Kejari Bombana Dituding ‘Tutup Mata’, Ada Apa?

Kasus Proyek Rp 13 M Mandek, Kejari Bombana Dituding ‘Tutup Mata’, Ada Apa?

07.12.2025
GPMI Desak KPK Periksa Ketua DPW NasDem Sultra Ali Mazi Terkait Dugaan Korupsi Kapal Azimut

GPMI Desak KPK Periksa Ketua DPW NasDem Sultra Ali Mazi Terkait Dugaan Korupsi Kapal Azimut

05.12.2025
Polda Sultra Bekuk Pria Pembawa 6,5 Kg Sabu di Kendari

Polda Sultra Bekuk Pria Pembawa 6,5 Kg Sabu di Kendari

Muhammadiyah Sultra Tanam 50 Pohon Endemik sebagai Kado Hijau Milad ke-113

Muhammadiyah Sultra Tanam 50 Pohon Endemik sebagai Kado Hijau Milad ke-113

Status Tanah Tapak Kuda: Eks HGU Kopperson Resmi Jadi Tanah Negara

Status Tanah Tapak Kuda: Eks HGU Kopperson Resmi Jadi Tanah Negara

Pemkot Kendari dan BAZNAS Perluas Perlindungan Jamsostek bagi Imam dan Marbot

Pemkot Kendari dan BAZNAS Perluas Perlindungan Jamsostek bagi Imam dan Marbot

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

07.12.2025
Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

07.12.2025
Gempa M 3,1 Guncang Kendari dan Konsel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Gempa M 3,1 Guncang Kendari dan Konsel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

07.12.2025
Wali Kota Siska Ajak Perempuan Kendari Bersatu Lawan Kekerasan dan Ancaman “Pelakor”

Wali Kota Siska Ajak Perempuan Kendari Bersatu Lawan Kekerasan dan Ancaman “Pelakor”

07.12.2025

BERITA TERKINI

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

07.12.2025
Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

07.12.2025
Gempa M 3,1 Guncang Kendari dan Konsel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Gempa M 3,1 Guncang Kendari dan Konsel, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

07.12.2025
Wali Kota Siska Ajak Perempuan Kendari Bersatu Lawan Kekerasan dan Ancaman “Pelakor”

Wali Kota Siska Ajak Perempuan Kendari Bersatu Lawan Kekerasan dan Ancaman “Pelakor”

07.12.2025
Pilar Sultra

Penerbit PT Pilar Media Sultra
Jl. KS Tubun BGP F14 Kendari 93116
Sulawesi Tenggara INDONESIA
Email: pilarmediasultra@gmail.com

Follow Us

About

  • Tentang Kami
  • Manajemen & Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak

Berita Terkini

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

Terminal Penumpang di Kendari Dinilai Tidak Berfungsi Maksimal, Penumpang Bus Keberatan Turun di Puuwatu

07.12.2025
Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

Cuaca Ekstrem Mengintai Sultra, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

07.12.2025
  • Profil
  • Iklan
  • Syarat & Ketentuan
  • Hubungi Kami

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • News
    • Kendari
    • Sultra
    • Nasional
    • Dunia
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Destinasi
  • Edukasi
  • Olahraga
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Gaya Hidup

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist