Jakarta, PilarSultra.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa integritas bukan lagi jargon moral, tetapi telah menjadi strategi ekonomi yang menentukan arah investasi global. Pesan ini disampaikan dalam Responsible Business Forum 2025 bertema “Anti-Corruption at the Heart of ESG: Driving Sustainable Development and Impact Investment” yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/12).
Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono, menekankan bahwa investor internasional kini mencari kepastian hukum, transparansi, dan rekam jejak bersih. Korupsi, katanya, menciptakan high-cost economy, menurunkan daya saing, serta membuka risiko hukum yang dapat menggerus nilai investasi.
“Dengan hilangnya praktik suap dan pungli, biaya non-produksi turun drastis. Ini membuat Indonesia lebih kompetitif,” ujar Agus dilansir laman resmi KPK.
KPK menyoroti dua instrumen strategis yang menjadi standar perlindungan investasi global, yaitu transparansi Beneficial Ownership (BO) dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001. Kedua mekanisme ini dinilai efektif mencegah konflik kepentingan, suap, hingga pencucian uang dalam rantai bisnis.
Negara-negara dengan sistem transparansi BO yang kuat terbukti menurunkan risiko hukum dalam transaksi lintas negara. Sementara itu, SMAP disebut memberikan “asuransi kepatuhan” bagi perusahaan agar terhindar dari praktik suap internal.
KPK juga menekankan pentingnya perubahan budaya integritas di tubuh korporasi. Perusahaan diimbau tidak berhenti pada kepatuhan administratif, tetapi membangun etika yang terinternalisasi melalui tone at the top, whistleblowing system, dan uji tuntas pihak ketiga yang ketat.
Forum tersebut menjadi ruang kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, dan asosiasi industri untuk memperkuat pedoman sektoral serta memanfaatkan teknologi regulasi dalam menutup celah korupsi pada sektor perizinan dan pengadaan.
“Integritas bukan hanya syarat masuk bagi investor global, tapi alat perlindungan modal dari risiko penyitaan, pembatalan kontrak, hingga kerugian reputasi,” tegas Agus.
Responsible Business Forum 2025 akhirnya menegaskan komitmen Indonesia menjadikan pemberantasan korupsi sebagai fondasi ekonomi berkelanjutan, sekaligus sinyal kepada dunia bahwa Indonesia siap menjadi tujuan investasi yang aman, bersih, dan berstandar global. (kpk/red)
















