Kendari, PilarSultra.com – Sebagai bagian dari Kado Hijau Milad Muhammadiyah ke-113, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PW Muhammadiyah Sulawesi Tenggara menggelar penanaman pohon endemik secara serentak di Kota Kendari pada Sabtu (29/11/2025). Kegiatan dipusatkan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kendari.
Sekretaris Majelis PW Muhammadiyah Sultra, A. Muslimin MS, S.T., M.P.W., I.A.I., menjelaskan bahwa penanaman tanaman langka merupakan agenda rutin tahunan, namun tahun ini dilakukan secara serentak nasional sesuai arahan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“29 November ditetapkan sebagai penanaman serentak nasional, dan hanya ada lima titik di Indonesia yang dipilih, termasuk Kendari,” ujarnya.

50 Pohon Endemik Sultra Ditaman
Sebanyak 50 pohon endemik Sulawesi Tenggara ditanam dalam kegiatan tersebut, terdiri dari Kayu kuku, 20 bibit, Angsana 10 bibit, Kalapa 10 bibit dan Ruruhi: 10 bibit
Muslimin yang juga Sekretaris Dinas Perkimtan Sultra menegaskan bahwa pemilihan Sultra sebagai salah satu titik nasional tidak terlepas dari komitmen Muhammadiyah menjaga kelestarian lingkungan, terutama di tengah pesatnya aktivitas pertambangan sebagai proyek strategis nasional.
“Apa yang terjadi pada alam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah akibat ulah manusia. Karena itu perlu upaya pemulihan agar keseimbangan ekologis tetap terjaga,” katanya.
Dukungan Pemulihan Lingkungan Berkelanjutan
Muslimin yang juga Sekretaris DPW Majelis Adat Kerajaan Nusantara Provinsi Sultra menambahkan bahwa program lingkungan Muhammadiyah akan terus dilanjutkan, termasuk penanaman mangrove di pesisir dan penghijauan bantaran sungai.
Ia berharap kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi bagi semua pihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
“Perlu kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, seperti yang dilakukan Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah hari ini,” tegasnya.
Dihadiri Tokoh Muhammadiyah dan Akademisi
Kegiatan penanaman pohon dipimpin oleh Ketua PW Muhammadiyah Sultra yang diwakili Prof. Dr. H. Nur Alim, serta dihadiri Ketua Asosiasi Mikoriza Indonesia Prof. Husna, jajaran pengurus, dan para simpatisan lingkungan. (bar)











