PILARSULTRA.COM, Kendari — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara merilis kinerja perdagangan luar negeri Agustus 2025 (Tanggal Rilis: 1 Oktober 2025). Data menunjukkan baik ekspor maupun impor Sultra mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, meski neraca perdagangan masih mencatat surplus.
Nilai ekspor Sultra Agustus 2025 tercatat US$278,46 juta, turun 12,40 persen dibanding Agustus 2024 yang mencapai US$317,87 juta. Volume ekspor juga menyusut menjadi 206,23 ribu ton atau turun 10,40 persen. Komoditas utama ekspor tetap didominasi besi dan baja, sementara tujuan utama masih Tiongkok dengan kontribusi lebih dari 93 persen.
Sementara itu, nilai impor Sultra juga mengalami penurunan signifikan, hanya US$101,94 juta atau turun 17,56 persen dari periode yang sama tahun lalu. Volume impor merosot tajam hingga 44,45 persen menjadi 327,37 ribu ton. Komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral, dengan negara pemasok utama Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Kendati demikian, neraca perdagangan Sultra Agustus 2025 masih surplus US$176,52 juta, meski lebih rendah dari Agustus 2024 yang mencatat surplus US$194,22 juta.

Penurunan kinerja ekspor dan impor ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah daerah. Sultra perlu strategi diversifikasi komoditas dan perluasan pasar, agar ketergantungan pada sektor besi-baja dan pasar tunggal Tiongkok tidak menimbulkan kerentanan jangka panjang. (bar)