PILARSULTRA.COM, Jakarta – Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menahan diri dalam menghadapi gelombang demonstrasi yang marak di berbagai daerah.
Hal itu disampaikan Isnur menanggapi instruksi Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta Polri dan TNI menindak tegas massa anarkis.
“Yang terpenting sekarang adalah memerintahkan aparat, baik polisi maupun tentara, untuk menahan diri. Jangan arogan, jangan kejam. Hadapilah rakyat dengan humanis,” kata Isnur mengutip Kompas.TV (31/8)
Isnur menyebut situasi demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta pada Sabtu (30/8) malam hingga Minggu (31/8) dini hari cukup mencekam. Menurutnya, banyak korban luka hingga penangkapan yang terjadi.
Saat ini, YLBHI bersama jaringan kantor LBH di berbagai daerah masih melakukan pendataan. “Kami sedang meminta tim, baik paramedis maupun paralegal, untuk menginventarisir jumlah korban dan demonstran yang ditangkap,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan Presiden Prabowo memberi arahan tegas agar aparat segera bertindak terhadap aksi anarkis, termasuk pembakaran fasilitas publik yang terjadi di sejumlah kota.
“Oleh karena itu, tadi Pak Presiden memerintahkan kepada saya dan Panglima TNI, khusus terkait tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, kami diminta mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku,” kata Listyo, Sabtu (30/8).
Gelombang demonstrasi semakin memanas usai meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online, yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Jakarta, Kamis (28/8) lalu.
Catatan Redaksi: Setiap warga negara berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, kebebasan berpendapat itu harus dilakukan secara damai, tertib, serta jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan yang bertentangan dengan hukum.