PILARSULTRA.COM – Setiap bulan memiliki catatan sejarahnya masing-masing. Namun, bagi banyak bangsa, termasuk Indonesia, September seolah menyimpan momentum-momentum besar yang kerap mengguncang perjalanan sejarah.
Dari panggung dunia hingga tanah air, September sering menjadi bulan penuh gejolak. Ia menjadi penanda peperangan, tragedi, sekaligus kebangkitan.
Perlu diingat bahwa tidak ada yang benar-benar baru di dunia ini. Apa yang kita sebut peristiwa besar hanyalah pengulangan dari babak sejarah sebelumnya, hanya berbeda tempat, aktor, dan kemasan. Sejarah, pada akhirnya, adalah pola yang selalu berulang.
Dunia: Dari Perang Hingga Tragedi 9/11
Tanggal 1 September 1939, dunia diguncang ketika Jerman Nazi menyerbu Polandia. Dari peristiwa itulah Perang Dunia II dimulai, perang paling mematikan dalam sejarah manusia. Lalu, pada 2 September 1945, Jepang menyerah tanpa syarat—menjadi penutup perang besar itu.
Beberapa dekade kemudian, tepat 11 September 2001, dunia kembali berduka. Serangan teror ke gedung kembar World Trade Center (WTC) di New York mengubah arah geopolitik global. Amerika Serikat melancarkan “Perang Melawan Teror” yang dampaknya masih terasa hingga kini.
Tak hanya itu, 15 September 2008 juga tercatat sebagai awal dari krisis finansial global setelah Lehman Brothers bangkrut. Dunia belajar bahwa sistem keuangan yang rapuh bisa menjatuhkan ekonomi raksasa.
Indonesia: September dan Politik yang Membara
Bagi Indonesia, September juga tak kalah sarat makna. Pada 19 September 1945, rakyat Surabaya merobek bendera Belanda menjadi merah-putih. Aksi heroik itu menjadi simbol perlawanan terhadap upaya kolonialisme.
Namun, bayangan kelam juga tak bisa dilupakan. Tanggal 30 September 1965, bangsa ini diguncang peristiwa berdarah G30S/PKI. Tragedi itu menjadi titik balik sejarah politik Indonesia, mengubah arah kepemimpinan nasional dan membuka babak baru pemerintahan Orde Baru.
Lebih dekat dengan masa kini, 28 September 2018, gempa dan tsunami Palu membawa duka mendalam. Ribuan jiwa melayang, menyisakan pelajaran tentang rapuhnya manusia di hadapan alam.
September: Refleksi untuk Kita Semua
Jika ditarik benang merah, September kerap menjadi bulan ujian. Dari perang dunia, terorisme, krisis ekonomi, hingga gejolak politik dan bencana alam, semua terjadi di bulan ini.
Bagi kita di Sulawesi Tenggara dan Indonesia pada umumnya, momen-momen ini memberi pesan sederhana: sejarah selalu bergerak, dan bangsa yang kuat adalah bangsa yang belajar darinya.
Menyambut September tahun ini, marilah kita menjaga persatuan, memperkuat rasa empati, dan tetap waspada agar tragedi tidak lagi berulang. Karena sejarah, betapapun kelam, seharusnya menjadi guru, bukan sekadar cerita. (red)