PILARSULTRA.COM — Kabar menggembirakan datang dari sektor pertanian di Sulawesi Tenggara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra pada Agustus 2025 naik sebesar 1,02 persen dibanding bulan sebelumnya.
Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan menjelaskan bahwa kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) meningkat, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru menurun. Dengan kondisi ini, posisi tawar petani semakin kuat.
“Pada Agustus 2025, NTP Sultra tercatat 108,89, lebih tinggi dibanding Juli 2025 yang berada di angka 107,79,” tulis Andi dalam rilis resmi BPS No. 51/09/74/Th.XIX, 1 September 2025.
Kenaikan NTP ini terutama didorong oleh subsektor tanaman pangan dan perkebunan rakyat, di mana harga jual hasil panen mengalami peningkatan, sedangkan biaya konsumsi rumah tangga petani relatif lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
BPS juga mencatat, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) petani turun tipis, yang berarti beban pengeluaran konsumsi mereka berkurang. “Artinya, kesejahteraan petani di Sultra menunjukkan perbaikan secara riil,” tambah Anton.
NTP sendiri menjadi salah satu indikator penting untuk mengukur daya beli petani. Angka di atas 100 menandakan petani mengalami surplus, sementara angka di bawah 100 berarti defisit. Dengan capaian 108,89, petani Sultra berhasil menjaga keseimbangan antara hasil produksi dan kebutuhan konsumsi mereka.
Kenaikan ini diharapkan menjadi sinyal positif bagi pembangunan ekonomi daerah berbasis pertanian, terutama menjelang musim panen berikutnya. (bps/ps)