PILARSULTRA.COM, Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan 1,3 juta ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk mendukung Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar serentak di delapan kabupaten dan kota di Sultra, Jumat (5/9/2025).
Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menegaskan bahwa GPM bukan sekadar pasar murah, melainkan strategi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan global.
“Tantangan ketahanan pangan semakin kompleks, mulai dari perubahan iklim, gangguan distribusi, hingga daya beli masyarakat. Negara harus hadir menjamin akses pangan yang terjangkau, aman, dan bergizi, terutama bagi kelompok rentan,” ujar Andi Sumangerukka.
Ia menyebutkan, saat ini Sultra berada di posisi kelima nasional terkait tingkat inflasi pangan. Karena itu, Pemprov Sultra menyiapkan 1,3 juta ton beras SPHP yang akan disalurkan kepada masyarakat melalui kegiatan GPM.
“Ke depan, GPM ini harus menjangkau hingga desa dan kecamatan, karena masyarakat di wilayah itulah yang paling terdampak fluktuasi harga,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto, menjelaskan bahwa GPM ini merupakan tindak lanjut arahan pemerintah pusat. Ada tiga tujuan utama yang hendak dicapai, yakni:
- Menyediakan pangan pokok dengan harga lebih murah dari pasar,
- Menjembatani produsen langsung ke konsumen,
- Menekan laju inflasi daerah akibat fluktuasi harga pangan.
“Kegiatan GPM kali ini berlangsung serentak di delapan kabupaten dan kota. Untuk di Kendari saja melibatkan 15 pelaku usaha atau distributor,” ungkap Ari.
Adapun delapan daerah pelaksanaan GPM serentak tersebut meliputi Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Bombana, Konawe Selatan, Muna, Buton Utara, Buton Selatan, dan Wakatobi. (bar)