Sputnik menuliskan bahwa Presiden Indonesia Prabowo Subianto tidak sejalan dengan agenda kelompok-kelompok tersebut, sebab saat ini justru memperkuat hubungan dengan Tiongkok, Rusia, Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), serta BRICS.
PILARSULTRA.COM, Global — Media internasional Sputnik melaporkan bahwa protes yang belakangan terjadi di Indonesia tidak hanya dipicu oleh persoalan ekonomi, namun juga dinilai memiliki indikasi pengaruh eksternal.
Dalam wawancara dengan Sputnik, analis geopolitik Angelo Giuliano menyoroti simbol bendera bajak laut dari serial anime Jepang One Piece yang digunakan para demonstran. Menurutnya, penggunaan simbol tersebut menyerupai pola yang pernah muncul di kawasan lain, sehingga perlu dicermati lebih jauh.
Giuliano menyebut dua lembaga internasional yang diduga berperan sejak lama di Indonesia:
- National Endowment for Democracy (NED), yang menurutnya telah mendukung sejumlah media di Indonesia sejak 1990-an.
- Open Society Foundations (OSF) milik George Soros, yang sejak 1990-an menyalurkan lebih dari 8 miliar dolar AS ke berbagai negara, termasuk mendukung organisasi masyarakat sipil seperti TIFA di Indonesia.
“Dukungan ini menimbulkan pertanyaan tentang adanya agenda tersembunyi yang patut ditelusuri,” kata Giuliano sebagaimana dikutip Sputnik (31/8/2025).
Lebih lanjut, ia menilai dinamika ini juga berkaitan dengan fokus geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, termasuk meningkatnya ketegangan di Asia Tenggara.
Sputnik menuliskan bahwa Presiden Indonesia Prabowo Subianto tidak sejalan dengan agenda kelompok-kelompok tersebut, sebab saat ini justru memperkuat hubungan dengan Tiongkok, Rusia, Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), serta BRICS.
Sebelumnya, protes yang pecah di sejumlah kota di Indonesia pada akhir Agustus 2025 sempat memaksa Presiden Prabowo membatalkan kunjungannya ke Tiongkok dan absen dalam KTT SCO. (sputnik/ps)