PILARSULTRA.COM, Kendari — Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir. Hugua, M.Ling, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara pada Rabu pagi (20/8/2025). Sidak dimulai pukul 07.30 WITA dengan diawali apel pagi yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur di halaman Kantor Disketapang.
Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Sultra, Sukanto Toding; Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sultra, Nur Saleh; Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sultra, La Haruna; Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Ari Sismanto; serta sejumlah pejabat teknis terkait.
Dalam arahannya kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Disketapang, Wakil Gubernur menegaskan pentingnya apel pagi sebagai sarana pembinaan disiplin dan pembentukan budaya kerja yang positif. Menurutnya, apel bukan hanya sebatas formalitas absensi, melainkan harus memberi nilai lebih bagi seluruh pegawai.
“Apel itu jangan sekadar hadir absen, tetapi harus memberi nilai. Nilai yang paling utama adalah doa, karena dengan berdoa kita memohon kesehatan, keselamatan, dan manfaat besar untuk keluarga serta bangsa. Selain itu, saya merekomendasikan agar apel juga diisi dengan pembacaan buku atau artikel motivasi. Kita harus membiasakan diri membaca, sebab banyak yang merasa cukup pintar karena sarjana, tetapi tidak lagi membaca buku. Padahal membaca adalah kebutuhan bagi pengembangan diri,” ujar Wagub.

Hugua meminta agar setiap apel pagi ke depan, para Kepala Bidang menyampaikan satu pesan singkat yang bernilai bagi kehidupan, entah dari buku motivasi, artikel, atau jurnal. Dengan begitu, apel akan lebih bermakna karena selalu ada sesuatu yang ditunggu oleh peserta apel.
Lebih lanjut, Wagub menegaskan bahwa dirinya akan terus melakukan sidak ke seluruh OPD secara mendadak dan tanpa jadwal pasti. Sidak ini diharapkan dapat membangun budaya disiplin ASN Sultra. “Saya akan melakukan sidak Kapan pun waktunya, saya bisa hadir untuk memastikan budaya disiplin benar-benar melembaga. Karena disiplin adalah kunci menuju Sulawesi Tenggara yang lebih maju,” tegasnya.
Pada kesempatan apel, Kepala Disketapang Sultra, Ari Sismanto, melaporkan jumlah pegawai di instansinya sebanyak 64 orang, termasuk yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) serta kios pangan yang setiap hari melayani masyarakat. Dari jumlah tersebut, terdapat pegawai yang sedang cuti dan yang ditugaskan mengikuti Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Konawe. Berdasarkan absensi, tingkat kehadiran ASN Disketapang pagi itu mencapai 87 persen.
Menanggapi laporan tersebut, Wagub mengapresiasi capaian kedisiplinan pegawai Disketapang. “Kehadiran apel pagi sebesar 87 persen sudah di atas 75 persen, artinya sudah baik. Ini mencerminkan bahwa pemerintah Sultra perlahan tetapi pasti mulai melembagakan disiplin ASN sebagai gaya hidup atau lifestyle. Kalau disiplin sudah jadi budaya, maka Sultra ke depan akan semakin maju,” ungkapnya.
Namun demikian, ia juga menyoroti adanya perbedaan antara sistem absensi manual dan elektronik di beberapa OPD. “Saya melihat ada fenomena unik. Penilaian absensi manual bisa berbeda jauh dengan elektronik. Misalnya, ada yang manualnya peringkat 11 tetapi elektroniknya peringkat 1. Ini membingungkan karena seolah-olah ada yang bisa disiasati. Idealnya, kedua sistem itu konsisten, misalnya manualnya peringkat 2 dan elektroniknya peringkat 3, itu masuk akal. Maka ke depan saya minta keduanya diperhatikan agar benar-benar mencerminkan kedisiplinan ASN,” jelasnya.
Wagub menekankan, secara aturan yang diakui adalah absensi elektronik, sementara absensi manual hanya sebagai pendukung. Untuk itu, ia meminta agar Satpol PP dan pejabat pengawas memastikan pencatatan kehadiran dilakukan secara obyektif.
Wagub juga mengaitkan kedisiplinan ASN dengan cita-cita Indonesia Emas 2045. Menurutnya, bangsa yang maju ditandai dengan masyarakat yang disiplin, sehat, dan berkarakter. “Indonesia pada tahun 2045 sudah masuk usia 100 tahun dan diharapkan menjadi negara maju. Untuk itu, disiplin ASN menjadi jaminan. ASN yang disiplin akan mendukung tercapainya visi Indonesia Emas, yaitu melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Dalam arahannya, Wagub menekankan tiga substansi penting dalam apel pagi, yaitu:
1. Doa sebagai wujud permohonan rahmat Ilahi sebelum bekerja.
2. Pesan motivasi singkat yang dapat memperkaya wawasan dan memberi nilai bagi kehidupan.
3. Gotong royong untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan kinerja organisasi.
“Apel harus menjadi sarana membangun doa, motivasi, dan kebersamaan. Kalau hanya hadir absen tanpa substansi, tidak ada artinya. Mari kita tegakkan kembali kedisiplinan agar kita semua menjadi the best,” tegas Hugua.
Usai apel, Wakil Gubernur bersama pejabat pendamping melakukan pengecekan langsung di Kantor Disketapang Sultra. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi Klinik Hewan milik Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra yang berlokasi di UPTD, Jalan Abunawas, Kendari. (IKP/Ps)