PILARSULTRA.COM, Baubau — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Baubau terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan perempuan prasejahtera. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan studi banding bertajuk “Belajar Mewarnai Tenun, Ciptakan Peluang Usaha yang Berkilau” yang diikuti oleh empat nasabah PNM Mekaar Unit Mawasangka, para pengusaha tenun tradisional.
Kegiatan yang dipusatkan di Desa Masalili, daerah yang dikenal akan kain tenunnya, bertujuan meningkatkan wawasan dan keterampilan perajin dalam proses pewarnaan benang menggunakan bahan alami. Metode ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah pada kualitas dan daya tarik kain tenun di pasar yang semakin kompetitif.
Pemimpin Cabang PNM Baubau, Salim, yang membuka kegiatan ini, menyampaikan bahwa inovasi dan pelestarian budaya lokal harus berjalan beriringan. “PNM ingin para ibu nasabah tidak hanya sekadar bertahan, tetapi juga mampu berkembang. Tenun adalah warisan budaya, dan ketika diberi sentuhan inovasi, ia akan menjadi sumber penghidupan yang lebih berdaya bagi keluarga. Kami percaya, ilmu yang didapat hari ini bisa menjadi bekal untuk usaha yang lebih sejahtera,” ujar Salim.
Melalui studi banding ini, PNM berharap para nasabah dapat membawa pulang pengetahuan baru dan segera mengaplikasikannya dalam produksi tenun sehari-hari. Dengan begitu, hasil karya mereka tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PNM dalam mendukung pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui pendampingan, pelatihan, serta pembukaan akses pengetahuan aplikatif. Melalui #PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM, PNM meyakini, ketika perempuan diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang, maka akan tercipta perubahan nyata bagi keluarga, komunitas, hingga perekonomian daerah. (rils)