PILARSULTRA.COM, Konawe Selatan — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meninjau kelayakan lingkungan dan ekosistem lahan pembangunan Sekolah Garuda di Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Aris Badara, mengatakan pengecekan dilakukan bersama tim pendamping dari Universitas Syiah Kuala dan salah satu universitas di Solo.
“Tiga hari lalu kami sudah melakukan pengecekan lahan. Mereka menilai struktur tanah, udara, hingga lingkungan pendukung lainnya. Dua kampus itu memang ditunjuk untuk mendampingi perencanaan teknis dan pembangunan Sekolah Garuda,” kata Aris kepada wartawan di Kendari, Rabu (6/8/2025).
Ia menjelaskan, tim teknis juga akan berdialog dengan tokoh adat dan masyarakat sekitar agar desain arsitektur sekolah dapat mencerminkan nilai-nilai budaya lokal.
Proyek pembangunan Sekolah Garuda dijadwalkan mulai September 2025 dengan peletakan batu pertama, dan ditargetkan menerima siswa baru pada Juni 2026.
Sekolah ini dirancang menjadi institusi pra-perguruan tinggi berstandar internasional dengan kurikulum Baccalaureate. Tenaga pengajar direncanakan berasal dari Sultra, luar daerah, hingga luar negeri dengan sertifikasi internasional.
“Kami juga mendorong keterlibatan guru dan siswa lokal melalui program pelatihan peningkatan kapasitas,” tambah Aris.
Pemilihan lokasi pembangunan Sekolah Garuda merupakan hasil kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Stella Christie ke Sultra pada awal Juli 2025. Setelah meninjau beberapa titik di Konawe, Wakatobi, dan Konsel, Desa Lebo Jaya dipilih karena telah memenuhi legalitas lahan dan berstatus clear and clean.
Pemprov Sultra saat ini tengah menyiapkan proses hibah lahan kepada Kemdiktisaintek sebagai bagian dari persyaratan administratif. (tin)