PILARSULTRA.COM, Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) menyiapkan lahan sawah baru seluas 6.745 hektare (ha) pada tahun 2025 sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distanak Sultra, Muhammad Taufik, di Kendari, Senin (4/8/2025) kepada wartawan menjelaskan bahwa pembukaan lahan sawah dilakukan melalui Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang tersebar di enam kabupaten.
“Paling luas ada di Kolaka Timur dengan 2.195 ha, lalu Konawe 1.400 ha, Konawe Selatan 1.400 ha, Bombana 750 ha, Kolaka 500 ha, dan Konawe Utara 500 ha,” ujar Taufik.
Sebelum pelaksanaan konstruksi cetak sawah, terlebih dahulu dilakukan Survei Investigasi dan Desain (SID) untuk memastikan kelayakan lokasi dari sisi teknis, sosial, dan penerimaan masyarakat. SID saat ini sedang berjalan dan dilaksanakan oleh tim dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Taufik menegaskan bahwa seluruh lahan hasil cetak sawah akan difungsikan secara permanen untuk sektor pertanian dan tidak boleh dialihfungsikan.
Usai tahapan SID, pembangunan lahan akan dilanjutkan dengan pembentukan brigade pangan, yang masing-masing terdiri dari 15 orang, mayoritas pemilik lahan, serta tenaga mekanik dan pendukung lainnya.
“Setiap brigade akan mengelola sekitar 200 hektare lahan, dilengkapi bantuan alat dan mesin pertanian modern dari pemerintah,” jelasnya.
Adapun bantuan tersebut mencakup mesin tanam, traktor roda empat (TR 4), mesin panen (combine), pompa air, alat semprot, benih unggul, serta pupuk.
Total 33 brigade pangan akan dibentuk untuk mengelola seluruh lahan baru. Target penanaman padi dijadwalkan mulai Oktober 2025, menyesuaikan kalender tanam nasional dari Kementerian Pertanian. (ant/ps)