PILARSULTRA.COM, Global — Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat dan meluas setelah adanya laporan bahwa tentara Laos menembaki prajurit Kamboja di wilayah perbatasan mereka, menewaskan tiga orang. Peristiwa ini terjadi di tengah ketegangan sengit yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir.
Meskipun pusat konflik masih berada di zona segitiga perbatasan antara Thailand, Kamboja dan Laos, peluru artileri dari pihak Kamboja dilaporkan jatuh hingga ke wilayah Laos. Meski Laos membantah terjadi kontak senjata, pihak militer Thailand menyatakan bahwa tiga tentara Kamboja tewas terkena tembak saat insiden lintas batas tersebut.
Konflik Thailand–Kamboja: Fakta & Dampak
Hingga kini, bentrokan telah menelan lebih dari 30 korban jiwa, termasuk warga sipil dan militer dari kedua negara. Sementara itu Thailand melancarkan serangan udara menggunakan jet F-16 dan pun menutup semua pos lintas batas sambil mengevakuasi lebih dari 130.000 warga. Sementara Kamboja juga mencabut diplomat, meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, dan mencatat lebih dari 35.000 warga mengungsi, mengutip Al Jazeera.
Thailand menuding Kamboja menarget lokasi sipil dan situs bersejarah; Kamboja membantah dan menyebut serangan dilakukan hanya dalam konteks pertahanan diri.
Internasional & ASEAN
ASEAN, melalui Malaysia yang saat ini menjabat ketua, dan PBB telah menyerukan penurunan eskalasi dan negosiasi damai segera. Sementara itu Amerika Serikat juga menekan kedua pihak agar segera menghentikan pertempuran lewat pernyataan presiden Trump bahwa gencatan senjata terjadi dan pertemuan damai disepakati.
Konflik Asia Tenggara ini tidak lagi terbatas antara dua negara, melainkan telah menyeret Laos ke dalam gejolak regional. Penembakan lintas batas oleh Tentara Laos terhadap pasukan Kamboja memperlihatkan betapa tingginya risiko penyebaran konflik. (pan)