PILARSULTRA.COM, Jakarta — Pemerintah Indonesia berencana menyuntikkan dana ke empat bank milik negara (BUMN) guna memperkuat likuiditas dan mendukung penyaluran kredit berbunga rendah kepada koperasi desa. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana tersebut akan diberikan kepada Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Hal ini memungkinkan keempat bank tersebut memberikan pinjaman kepada koperasi desa dengan suku bunga rendah sebesar 6%,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, kebijakan ini menyasar lebih dari 80.000 koperasi desa yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo untuk memberdayakan ekonomi masyarakat perdesaan.
Sementara itu, Febrio Kacaribu, pejabat senior Kementerian Keuangan, menyampaikan bahwa besarnya dana yang akan disuntikkan masih dalam pembahasan. “Kami akan mempertimbangkan total permintaan kredit dari koperasi yang mengajukan pinjaman,” ujarnya.
Program koperasi desa yang baru diluncurkan pekan lalu ini memungkinkan setiap koperasi mengajukan pinjaman hingga Rp3 miliar kepada bank-bank pemerintah. Dana tersebut diharapkan digunakan untuk pengembangan usaha mikro, pertanian, UMKM, hingga penguatan ekonomi lokal desa.
Langkah ini dinilai sebagai bentuk konkret reformasi ekonomi inklusif dengan menjadikan desa sebagai basis pertumbuhan. Pemerintah juga menargetkan agar peningkatan kapasitas koperasi desa bisa berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja, stabilisasi harga pangan, dan peningkatan daya beli masyarakat perdesaan. (pan)