• Kota Kendari
  • Sulawesi Tenggara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
Selasa, 18 November, 2025
  • Login
Pilar Sultra
  • Beranda
  • News
    • Pendidikan
    • Dunia
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Pendidikan
    • Dunia
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek
No Result
View All Result
Pilar Sultra
No Result
View All Result
Home Dunia

Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

by Redaksi
06.07.2025
in Dunia
A A
Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

Pelapor Khusus PBB Ungkap 48 Perusahaan Bantu Pendudukan Israel di Gaza, Siapa Saja Terlibat?

PILARSULTRA.COM –Sebuah laporan terbaru dari Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan bahwa 48 perusahaan terlibat dalam apa yang disebut “genosida” Israel di Gaza.

Laporan ini disusun oleh Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk situasi HAM di wilayah pendudukan Palestina, dan telah dipresentasikan dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis lalu.

Albanese memetakan keterlibatan korporasi global dalam konflik Israel-Palestina yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 dalam laporan tersebut.

BACA JUGA

Indonesia Masuk Tim Pembentukan Negara Palestina Dipimpin Prancis

Indonesia Masuk Tim Pembentukan Negara Palestina Dipimpin Prancis

24.09.2025
Pidato Presiden Prabowo di Sidang Konferensi Tingkat Tinggi PBB

Pidato Presiden Prabowo di Sidang Konferensi Tingkat Tinggi PBB

23.09.2025

“[Pendudukan Israel] telah menjadi lahan uji ideal bagi produsen senjata dan perusahaan teknologi besar—dengan pasokan dan permintaan yang tinggi, minim pengawasan, dan tanpa akuntabilitas,” tulis laporan tersebut.

“Perusahaan-perusahaan ini bukan hanya terlibat dalam pendudukan, tapi kini bisa jadi bagian dari ekonomi genosida,” tegas Albanese.

Siapa saja yang terlibat?

Laporan tersebut menyoroti keterlibatan perusahaan senjata, teknologi, dan infrastruktur yang dinilai menyediakan alat atau layanan penting bagi operasi militer dan pendudukan Israel.

Di sektor teknologi, Microsoft, Alphabet, dan Amazon disebut menyediakan akses luas bagi pemerintah Israel terhadap teknologi komputasi awan dan kecerdasan buatan (AI).

Perusahaan IBM juga dituding melatih personel militer dan intelijen serta mengelola basis data biometrik milik Otoritas Kependudukan Israel (PIBA) yang menyimpan data warga Palestina.

Palantir Technologies, platform perangkat lunak asal AS, juga disebut memberikan teknologi prediktif untuk keputusan otomatis di medan perang.

Perusahaan itu diduga ikut dalam pemilihan target serangan menggunakan sistem AI seperti “Lavender” dan “Gospel”.

Sementara itu, Caterpillar, Volvo, HD Hyundai, dan Rada (anak usaha Leonardo, Italia) disebut menyediakan alat berat yang digunakan untuk penghancuran rumah dan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat.

Platform sewa properti Airbnb dan Booking.com juga masuk dalam daftar karena masih mencantumkan akomodasi di wilayah pendudukan, yang bertentangan dengan hukum internasional.

Investasi dan keuntungan dari konflik

Albanese menyebut bahwa keuntungan besar dari konflik Gaza membuat perusahaan-perusahaan ini enggan keluar dari aktivitas yang berisiko secara hukum.

“Kolonialisme dan genosida selalu didorong dan dimungkinkan oleh sektor korporat,” tulis laporan itu.

Sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, belanja militer Israel melonjak 65 persen menjadi 46,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 752 triliun).

Bursa Saham Tel Aviv juga melonjak 179 persen, menambah nilai pasar sebesar 157,9 miliar dollar AS (sekitar Rp 2.555 triliun).

Perusahaan-perusahaan seperti BlackRock dan Vanguard—dua manajer aset terbesar di dunia—disebut sebagai investor utama di berbagai perusahaan dalam daftar, mulai dari Lockheed Martin, Palantir, hingga Amazon dan IBM.

Laporan itu juga menyoroti keterlibatan perusahaan asuransi global seperti Allianz dan AXA yang menanamkan modal besar dalam saham dan obligasi yang terkait dengan aktivitas pendudukan Israel.

Apa konsekuensinya secara hukum?

Menurut laporan Albanese, perusahaan memiliki kewajiban untuk tidak melanggar hak asasi manusia, baik secara langsung maupun melalui kemitraan bisnisnya.

Pelanggaran terhadap prinsip ini dapat menyebabkan tanggung jawab pidana, bahkan di tingkat internasional.

“Negara punya kewajiban untuk mencegah, menyelidiki, dan menghukum pelanggaran oleh aktor swasta,” tulis laporan itu.

Namun, “korporasi tetap berkewajiban menghormati HAM meskipun negara tempat mereka beroperasi tidak melakukannya.”

Laporan itu menyerukan agar perusahaan mencabut investasi dari segala aktivitas yang mendukung pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Seruan ini diperkuat oleh opini hukum Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli 2024 yang menyatakan bahwa kehadiran Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur harus segera diakhiri.

“Keputusan ICJ menegaskan bahwa pendudukan tersebut merupakan tindakan agresi,” tegas laporan itu.

“Oleh karena itu, segala bentuk kerja sama ekonomi yang memperkuat pendudukan bisa dikategorikan sebagai keterlibatan dalam kejahatan internasional menurut Statuta Roma.”

PBB melalui laporan ini mendesak negara-negara untuk tidak memberikan bantuan atau menjalin hubungan dagang yang membantu mempertahankan situasi ilegal di wilayah pendudukan.

Dunia usaha juga diminta segera menghentikan keterlibatannya dalam rantai pasok yang berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia.

Dengan tenggat yang diberikan oleh Majelis Umum PBB hingga September 2025 untuk mengakhiri pendudukan, laporan ini menjadi peringatan keras bahwa keterlibatan bisnis global dalam konflik Palestina bukan hanya urusan etika, tapi juga bisa menjadi urusan hukum internasional.

Demikian Kompas.com melaporkan.

Di Mana Posisi Kita?

Indonesia, sebagai negara yang memiliki posisi kuat dalam mendukung kemerdekaan Palestina, perlu mencermati laporan ini dengan serius. Apakah ada dana dari dalam dalam negeri yang memiliki saham atau keterlibatan dalam perusahaan-perusahaan tersebut? Pertanyaan ini harus dijawab dengan transparansi dan langkah korektif.

Demikian pula dengan masyarakat sipil. Sudah saatnya kita mendukung gerakan boikot dan pemutusan investasi terhadap entitas bisnis yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam genosida dan pendudukan. Bukan hanya karena alasan etika, tetapi juga karena tanggung jawab moral dan hukum internasional.

Genosida bukan lagi kejahatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Ia hadir di depan mata, disiarkan langsung, dan didukung oleh sistem keuangan global yang mencari untung dari penderitaan.

Media, akademisi, pemerintah, dan dunia usaha di Indonesia perlu membaca ulang posisi dan keterlibatannya dalam jaringan ekonomi global. Sebab di dunia yang saling terhubung, diam dan tidak tahu pun bisa berarti turut serta.

“Bukan hanya senjata, tapi bisnis. Bukan hanya perang, tapi investasi berdarah.”

Tags: Peduli Palestina
Previous Post

Tambang Sultra Harus Jadi Lumbung Bukan Hanya Lubang: Tantangan Optimalisasi Multiplier Effect Pemprov dan Pusat

Next Post

Mentimun, Sayuran Segar dengan Segudang Manfaat Herbal

Redaksi

Redaksi

Berita Terkait

Presiden Madagaskar Tumbang Usai Didemo Gen Z, Militer Rebut Kekuasaan

Presiden Madagaskar Tumbang Usai Didemo Gen Z, Militer Rebut Kekuasaan

16.10.2025
Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore Ubah Sistem Penjara Jadi Program Pertanian

Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore Ubah Sistem Penjara Jadi Program Pertanian

07.10.2025
Waspada! Fitur Share Screen WhatsApp Dipakai Rampok Data Pribadi

Waspada! Fitur Share Screen WhatsApp Dipakai Rampok Data Pribadi

04.10.2025
Indonesia Masuk Tim Pembentukan Negara Palestina Dipimpin Prancis

Indonesia Masuk Tim Pembentukan Negara Palestina Dipimpin Prancis

24.09.2025
Next Post
Mentimun, Sayuran Segar dengan Segudang Manfaat Herbal

Mentimun, Sayuran Segar dengan Segudang Manfaat Herbal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
MA Minta Bank Sultra dan Abuhaera Serahkan Tanah ke Sitti Aminah Secara Sukarela

MA Minta Bank Sultra dan Abuhaera Serahkan Tanah ke Sitti Aminah Secara Sukarela

27.10.2025
Resmi Dilaunching, Ini Makna Filosofi Logo STQHN ke-28 Tahun 2025 di Sultra

Resmi Dilaunching, Ini Makna Filosofi Logo STQHN ke-28 Tahun 2025 di Sultra

10.09.2025
Abaikan Kewajiban Kepada Masyarakat, Jalan Hauling PT. Manunggal Prima Utama Konsel Diblokir

Abaikan Kewajiban Kepada Masyarakat, Jalan Hauling PT. Manunggal Prima Utama Konsel Diblokir

27.10.2025
Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore Ubah Sistem Penjara Jadi Program Pertanian

Presiden Burkina Faso Ibrahim Traore Ubah Sistem Penjara Jadi Program Pertanian

07.10.2025
Peta Sebaran Harta Karun Bijih dan Logam Nikel RI, Sultra Kedua Terbanyak Maluku Utara

Peta Sebaran Harta Karun Bijih dan Logam Nikel RI, Sultra Kedua Terbanyak Maluku Utara

14.11.2024
Abaikan Kewajiban Kepada Masyarakat, Jalan Hauling PT. Manunggal Prima Utama Konsel Diblokir

Abaikan Kewajiban Kepada Masyarakat, Jalan Hauling PT. Manunggal Prima Utama Konsel Diblokir

27.10.2025
MA Minta Bank Sultra dan Abuhaera Serahkan Tanah ke Sitti Aminah Secara Sukarela

MA Minta Bank Sultra dan Abuhaera Serahkan Tanah ke Sitti Aminah Secara Sukarela

27.10.2025
Pemuda Busel Raih Juara MMA di Brazil

Pemuda Busel Raih Juara MMA di Brazil

24.10.2025
Tim Kejagung Sita Dokumen Dinas Kehutanan Sultra, Terkait Kasus Tambang?

Tim Kejagung Sita Dokumen Dinas Kehutanan Sultra, Terkait Kasus Tambang?

17.10.2025
Efisiensi atau Konsolidasi Kekuasaan? Di Balik Politik Anggaran Era Prabowo

Efisiensi atau Konsolidasi Kekuasaan? Di Balik Politik Anggaran Era Prabowo

16.10.2025
Pilar Sultra

Penerbit PT Pilar Media Sultra
Jl. KS Tubun BGP F14 Kendari 93116
Sulawesi Tenggara INDONESIA
Email: pilarmediasultra@gmail.com

About

  • Tentang Kami
  • Manajemen & Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Kontak

Terbaru

  • Abaikan Kewajiban Kepada Masyarakat, Jalan Hauling PT. Manunggal Prima Utama Konsel Diblokir 27.10.2025
  • MA Minta Bank Sultra dan Abuhaera Serahkan Tanah ke Sitti Aminah Secara Sukarela 27.10.2025
  • Pemuda Busel Raih Juara MMA di Brazil 24.10.2025
  • Kota Kendari
  • Sulawesi Tenggara
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • News
    • Pendidikan
    • Dunia
  • Sultra
    • Kendari
    • Baubau
    • Bombana
    • Konawe
    • Konsel
    • Konut
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Opini
  • Ragam
    • Editorial
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Destinasi
    • Khazanah
    • Saintek

Copyright © 2025 PT Pilar Media Sultra All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist