Data terbaru dari BPS Sultra menunjukkan bahwa ekspor daerah ini masih didominasi oleh komoditas Besi dan Baja, yang menyumbang lebih dari 96 persen total ekspor sepanjang Januari–Mei 2025.
Meskipun sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap nilai ekspor, ketergantungan berlebihan terhadap satu komoditas dan satu pasar seperti Tiongkok menimbulkan kerentanan ekonomi yang serius.
Apa Risiko Ketergantungan Ekspor pada Satu Komoditas? Rentan terhadap fluktuasi harga global. Ketika harga Besi dan Baja turun, pendapatan ekspor Sultra langsung terpukul, seperti yang terjadi pada Mei 2025.
Hampir seluruh ekspor Besi-Baja Sultra bergantung pada pasar Tiongkok. Jika negara tersebut mengurangi impor, maka dampaknya sangat signifikan bagi kinerja perekonomian Sultra.
Ketika semua perhatian dan insentif hanya diberikan kepada industri logam, sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, dan industri rumah tangga bisa tertinggal.
Apa Solusinya? Diversifikasi dan Hilirisasi
1. Diversifikasi Produk Ekspor
Mendorong ekspor produk turunan baja: pelat, kawat, pipa, hingga komponen otomotif dan membuka jalur ekspor komoditas alternatif seperti nikel, buah tropis, rumput laut, atau kakao
2. Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor
Mengembangkan pasar ke India, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. Menjalin kerja sama dagang multilateral berbasis komoditas unggulan lokal
3. Hilirisasi Lebih Dalam
Mendorong pembangunan industri pengolahan lanjutan di dalam daerah, bukan hanya smelter bahan mentah serta Insentif bagi pelaku industri lokal agar naik kelas dari eksportir bahan mentah ke produsen barang jadi.
Pentingnya Peran Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka dan Wakil Gubernur Hugua memiliki peran strategis untuk:
- Merancang kebijakan investasi sektor baru
- Menyusun regulasi perdagangan luar negeri daerah
- Menjembatani pelaku UMKM agar bisa masuk pasar ekspor
Langkah awalnya bisa melalui program export coaching, kemitraan dengan eksportir besar, serta penguatan sistem logistik dan pelabuhan.
Ketergantungan pada satu komoditas adalah bom waktu. Jika tidak diantisipasi, pelemahan pasar atau konflik global bisa membuat ekonomi daerah terguncang.
Diversifikasi dan hilirisasi bukan pilihan, tapi kebutuhan mendesak. Ekonomi Sultra harus tumbuh lebih beragam, berkelanjutan, dan berdaulat. (red)