Tanggal 23 Juli 2025 menandai ulang tahun ke-52 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), sebuah organisasi yang sejak kelahirannya pada 1973 menjadi wadah berhimpun berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia. Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, peringatan ini menjadi momentum penting untuk menengok sejarah sekaligus merefleksikan peran pemuda kekinian dalam membangun bangsa.
Sekilas Sejarah KNPI
KNPI dibentuk pada 23 Juli 1973 sebagai bagian dari upaya pemerintah Orde Baru dalam menyatukan kekuatan pemuda. Kala itu, organisasi kepemudaan sangat beragam dan tersebar dalam berbagai golongan ideologi serta latar belakang.
Melalui KNPI, berbagai organisasi seperti HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, Pemuda Pancasila, dan lainnya dijembatani dalam satu forum nasional untuk memperkuat partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional. Presiden Soeharto saat itu memberi dukungan kuat, bahkan menjadi pembina KNPI, melihat potensi besar pemuda sebagai agen stabilitas dan pembangunan.
Sepanjang perjalanannya, KNPI telah melahirkan banyak tokoh bangsa yang kini menduduki posisi penting di pemerintahan, parlemen, hingga dunia usaha. Organisasi ini menjadi ruang kaderisasi dan latihan kepemimpinan lintas sektor.
Namun KNPI juga tak luput dari dinamika internal—mulai dari dualisme kepengurusan, polarisasi politik, hingga tantangan relevansi di era digital. Meski begitu, KNPI tetap bertahan dan terus beradaptasi dengan zaman.
KNPI dan Tantangan Kekinian
Di usia 52 tahun, tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia sangat berbeda dengan era sebelumnya. Bonus demografi, transformasi digital, serta ancaman disinformasi dan polarisasi sosial menjadi tantangan baru.
Di sinilah peran KNPI diuji: Apakah ia mampu menjadi jembatan pemuda dalam menghadapi ketimpangan ekonomi dan pendidikan? Dan, apakah ia bisa menjadi suara independen dalam menyuarakan aspirasi rakyat muda yang kritis dan melek informasi?
Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dalam peringatan HUT tahun ini menegaskan bahwa pemuda tidak boleh diam menghadapi tantangan zaman. “Pemuda harus menjadi teladan bagi generasi bangsa,” tegasnya saat memimpin ziarah kebangsaan di makam Presiden RI ke-2, H.M. Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar.
Meneguhkan Peran Pemuda di Era Baru
Kini, pemuda Indonesia hidup dalam era yang menuntut inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi. KNPI dituntut untuk hadir bukan hanya sebagai organisasi simbolik, tetapi juga sebagai fasilitator gagasan dan gerakan nyata:
- Mendorong enterpreneurship dan ekonomi kreatif di kalangan muda.
- Menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyosialisasikan kebijakan dan menjaring aspirasi bawah.
- Membentuk barisan pemuda sadar politik, anti korupsi, dan cinta tanah air.
HUT KNPI ke-52 adalah ajakan untuk tidak melupakan sejarah, namun juga tidak terpaku pada romantisme masa lalu. Di era kompetitif seperti sekarang, pemuda tak bisa hanya jadi penonton. Mereka harus tampil sebagai penggerak perubahan, dengan KNPI sebagai rumah besar yang memfasilitasi energi itu.
Dirgahayu KNPI ke-52. Mari kobarkan semangat persatuan dan pengabdian untuk Indonesia yang lebih kuat dan berdaya!