PILARSULTRA.COM, BEIJING (19/6) — Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan gencatan senjata harus menjadi prioritas mendesak di Timur Tengah.
Xi menyampaikan pernyataan tersebut pada Kamis selama pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Selama panggilan telepon tersebut, kedua pemimpin bertukar pandangan mengenai situasi di Timur Tengah.
Xi menguraikan prinsip dan posisi Tiongkok, dengan mengatakan bahwa situasi Timur Tengah saat ini sangat berbahaya, yang selanjutnya membuktikan bahwa dunia sedang memasuki periode baru pergolakan dan transformasi.
“Jika konflik terus meningkat, tidak hanya pihak-pihak yang terlibat langsung akan menderita kerugian yang lebih besar, tetapi negara-negara di seluruh kawasan juga akan sangat terpengaruh,” kata Xi dilansir Xinhua
Ia mengatakan penggunaan kekuatan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan pertikaian internasional dan hanya akan memperdalam kebencian dan konfrontasi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, khususnya Israel, harus menghentikan operasi militer sesegera mungkin untuk mencegah eskalasi dan untuk secara tegas menghindari penyebaran perang di luar kawasan, kata Xi.
Xi juga mengatakan bahwa memastikan keselamatan warga sipil harus menjadi prioritas utama, seraya menambahkan bahwa garis merah untuk melindungi warga sipil dalam konflik bersenjata tidak boleh dilanggar kapan pun, dan penggunaan kekuatan tanpa pandang bulu tidak dapat diterima.
Ia meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk secara ketat mematuhi hukum internasional, menghindari melukai warga sipil yang tidak bersalah, dan memfasilitasi evakuasi yang aman bagi warga negara ketiga.
Dialog dan negosiasi merupakan solusi mendasar, kata Xi, seraya menambahkan bahwa komunikasi dan dialog merupakan cara yang tepat untuk mencapai perdamaian abadi.
Xi mendesak pihak-pihak terkait untuk mendukung dengan tegas solusi politik bagi masalah nuklir Iran, dan mendorong masalah tersebut kembali ke jalur solusi politik melalui dialog dan negosiasi.
Upaya perdamaian masyarakat internasional sangat diperlukan, kata Xi, seraya menambahkan bahwa tanpa stabilitas di Timur Tengah, hampir tidak mungkin ada perdamaian di dunia.
Konflik antara Israel dan Iran telah menyebabkan peningkatan ketegangan secara tiba-tiba di Timur Tengah dan berdampak serius pada keamanan global, kata Xi.
Masyarakat internasional, terutama negara-negara besar yang memiliki pengaruh khusus terhadap pihak-pihak yang berkonflik, harus berupaya untuk mendinginkan situasi, bukan sebaliknya, katanya, seraya menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk memainkan peran yang lebih besar dalam hal ini.
Xi menekankan bahwa Tiongkok siap untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak, menyatukan upaya mereka, menegakkan keadilan, dan memainkan peran konstruktif dalam memulihkan perdamaian di Timur Tengah.
Putin, pada bagiannya, menguraikan pandangan Rusia tentang situasi terkini di Timur Tengah, dengan mengatakan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran sangat berbahaya.
Eskalasi konflik tidak menguntungkan siapa pun, kata presiden Rusia, seraya mencatat bahwa masalah nuklir Iran harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi.
Ia juga mengatakan bahwa kedua belah pihak yang berkonflik harus memastikan keselamatan warga negara ketiga, seraya menambahkan bahwa karena situasi terkini berkembang pesat, Rusia siap untuk menjaga komunikasi yang erat dengan Tiongkok, dan melakukan upaya aktif bersama untuk mendinginkan situasi, sehingga dapat menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Kedua kepala negara tersebut sangat menghargai rasa saling percaya politik dan koordinasi strategis tingkat tinggi antara Tiongkok dan Rusia, dan sepakat untuk menjaga pertukaran tingkat tinggi yang erat, memajukan kerja sama di berbagai bidang, dan memperdalam pengembangan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Rusia dalam hal koordinasi.(Xinhua)