PILARSULTRA.COM, Kendari — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyatakan dukungan penuh terhadap kehadiran Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Hal ini ditegaskan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D, dalam kegiatan sosialisasi program tersebut yang berlangsung di Aula Samaturu Balai Kota Kendari, Jumat (27/6/2025).
Acara sosialisasi dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Dr. Robben Rico, yang datang membawa pesan kuat bahwa pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan ekstrem.
“Program Sekolah Rakyat menyasar keluarga yang benar-benar tidak mampu, dengan sistem pendidikan berasrama gratis dan fasilitas optimal,” ujar Robben Rico.
Sekolah Digital untuk Anak-anak Termiskin
Berbeda dari sekolah umum, Sekolah Rakyat akan mengusung kurikulum berbasis digital. Para siswa dari keluarga kurang mampu akan dibekali laptop, dan materi pembelajaran akan disampaikan lewat perangkat lunak yang dapat diakses kapan saja.
“Presiden menginginkan model pendidikan terbaik. Karena itu, anak-anak akan mendapatkan pelajaran informatika, bahasa Inggris, dan berbagai pelajaran lainnya lewat aplikasi yang terintegrasi,” tambah Robben.
Komitmen Pemprov Sultra
Sekda Asrun Lio menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra siap untuk:
- Menyediakan lahan dan sarana pendukung.
- Mendukung penuh proses verifikasi dan validasi data penerima manfaat.
- Mendorong kabupaten/kota lain untuk mengajukan program serupa.
“Ini adalah misi kemanusiaan sekaligus tanggung jawab moral kita untuk menjamin pendidikan bagi anak-anak yang selama ini termarginalkan karena kondisi ekonomi,” tegas Asrun Lio.
Masih Banyak Anak Putus Sekolah di Sultra
Data Kemensos mencatat jumlah anak di Sultra yang belum pernah atau tidak lagi bersekolah masih cukup tinggi:
- Setara SD: 3.044 anak
- Setara SMP: 6.878 anak
- Setara SMA: 40.673 anak
Angka ini menjadi dasar kuat untuk mendorong ekspansi program Sekolah Rakyat ke seluruh wilayah Sultra.
Menumbuhkan Kesetaraan dan Keterampilan Digital
Program ini bukan hanya fokus pada pengajaran formal, tapi juga bertujuan:
- Membentuk karakter dan kepercayaan diri anak.
- Menanamkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.
- Membekali anak dengan keterampilan digital sebagai modal masa depan.
“Kami ingin anak-anak dari keluarga miskin ekstrem tidak lagi merasa tertinggal. Mereka juga layak memiliki masa depan yang cerah,” tutup Robben Rico. (bar)