PILARSULTRA.COM, Kendari — Suasana religius dan penuh semangat kebersamaan mewarnai pelaksanaan Pawai Ta’aruf Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXVIII Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, yang digelar di halaman Masjid Raya Al Kautsar Kendari, Sabtu pagi (21/6). Kegiatan ini menjadi pembuka resmi rangkaian STQH tingkat provinsi yang tahun ini diselenggarakan di Kota Kendari.
Pawai dilepas secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sultra, H. Muhamad Saleh, bersama Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Sultra, Nur Saleh, dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Barisan peserta terdiri dari ASN dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Sultra, ASN Kemenag se-Kota Kendari, para siswa madrasah dan pondok pesantren, ormas keagamaan Islam, serta kafilah STQH dari 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara beserta para pendamping dan ofisial.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio, Sekda Kota Kendari Amir Hasan, perwakilan Karo Kesra Setda Sultra, serta pejabat administrator di lingkungan Kanwil Kemenag Sultra.
Sekda Asrun Lio mengungkapkan apresiasi terhadap semaraknya pawai yang didukung oleh berbagai organisasi keislaman di bawah koordinasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Sultra. Ia juga menegaskan pentingnya STQH sebagai ajang seleksi yang ketat dan bermartabat.
“Para peserta yang hadir hari ini adalah perwakilan terbaik dari daerah masing-masing. Mereka telah melalui seleksi ketat dan kini bersiap untuk berkompetisi di tingkat provinsi. Harapannya, dari sini akan lahir duta-duta terbaik yang akan mewakili Sultra di STQH Nasional,” ucapnya.
Sementara Kakanwil H. Muhamad Saleh dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan partisipasi seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pawai tersebut.
“Pawai Ta’aruf ini bukan sekadar seremoni pembuka. Ini adalah simbol semangat ukhuwah Islamiyah, kebersamaan, dan tekad kita untuk memuliakan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran dan pedoman hidup,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa STQH bukan hanya ajang seleksi, tetapi momentum strategis untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an dan Hadits, serta memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.
“Mari jadikan STQH ini sebagai sarana mempererat silaturahmi, memperkuat semangat persaudaraan, dan membangun karakter Qur’ani di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.
Mengakhiri sambutan, Kakanwil berpesan kepada seluruh peserta dari 17 kabupaten/kota agar menampilkan kemampuan terbaik dengan menjunjung tinggi nilai sportivitas.
“Tunjukkan semangat kompetisi yang sehat, jadilah duta Qur’ani yang membawa cahaya Islam di lingkungan masing-masing,” pungkasnya. (pan)