PILARSULTRA.COM — Setiap tanggal 29 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) sebagai momentum penting untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat tentang peran strategis keluarga dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa.
Peringatan HARGANAS tahun 2025 ini mengangkat tema: “Keluarga Berkualitas, Bangsa Kuat”, dengan fokus pada penguatan ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk persoalan stunting, kemiskinan ekstrem, dan degradasi nilai moral di tengah perkembangan teknologi dan arus informasi.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam sambutannya secara nasional, menyampaikan bahwa keluarga adalah tempat pertama dan utama dalam membentuk kepribadian anak bangsa.
“Hari Keluarga bukan sekadar seremoni, tapi momen refleksi. Keluarga yang utuh dan berkualitas akan menjadi pondasi kuat bagi kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Asal-usul HARGANAS
Hari Keluarga Nasional diperingati setiap 29 Juni, merujuk pada momen sejarah saat para pejuang kemerdekaan kembali ke rumah masing-masing setelah Agresi Militer Belanda II tahun 1949. Momen ini menjadi simbol penting bahwa keluarga adalah tempat pertama untuk kembali dan memulai kehidupan baru.
Pemerintah kemudian menetapkan tanggal 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional melalui Keputusan Presiden pada tahun 1993. Sejak saat itu, HARGANAS diperingati secara rutin dengan berbagai kegiatan sosial, edukatif, dan promotif yang mendorong peran aktif keluarga dalam pembangunan nasional.
Peran Keluarga dalam Pembangunan
Keluarga dianggap sebagai unit terkecil namun paling strategis dalam pembangunan masyarakat. Melalui keluarga, nilai-nilai seperti cinta kasih, tanggung jawab, kedisiplinan, serta gotong royong ditanamkan sejak dini.
Di Sulawesi Tenggara sendiri, berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati HARGANAS, mulai dari pelayanan KB gratis, penyuluhan keluarga sehat, kampanye cegah stunting, hingga seminar penguatan peran ayah dan ibu dalam pendidikan karakter anak.
Pesan untuk Masyarakat
Pemerintah mengajak seluruh masyarakat untuk menghidupkan kembali tradisi berkumpul dan berdialog di dalam keluarga, serta memperkuat peran orang tua sebagai pelindung dan teladan bagi generasi muda.
“Keluarga adalah benteng terakhir dari gempuran masalah sosial. Ketika keluarga kuat, bangsa ini juga akan kuat,” tutup Kepala BKKBN dalam pernyataannya.