PILARSULTRA.COM, Kendari — Hujan deras yang sepanjang hari mengguyur kota Kendari dalam beberapa hari terakhir ini mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor dibeberapa wilayah dalam kota.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut sebanyak enam wilayah di kota itu terdampak bencana banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Kepala BPBD Kota Kendari Cornelius Padang mengatakan pada minggu, enam wilayah tersebut terdampak bencana yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi selama tiga hari terakhir di daerah setempat.
“Akibat curah hujan yang tinggi dan terus menerus, beberapa wilayah di daerah ini dilanda banjir, tanah longsor dan pohon tumbang berdasarkan laporan warga,” kata Cornelius Padang.
Dia menyebut wilayah yang terdampak bencana banjir, antara lain di Kelurahan Lepo-lepo, Kampung Salo, Kelurahan Punggaloba, dan Kelurahan Tipulu.
Cornelius Padang menjelaskan di Kampung Salo tidak ada korban jiwa, meski volume air yang besar mengakibatkan daerah tersebut terendam banjir. Air yang menggenang di Kampung Salo perlahan surut seiring dengan rendahnya intensitas hujan.
Kemudian, di Kelurahan Tipulu ada sekitar 10 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Ia mengatakan untuk bencana pohon tumbang dan tanah longsor terdapat di Kelurahan Watu-watu, Alolama dan Kelurahan Puuwatu. Pohon tumbang yang salah satunya menimpa rumah warga langsung ditangani oleh Tim BPBD Kota Kendari.
“Sampai hari ini laporan dari warga terkait tanah longsor masih ada, kami selalu upaya tangani,” ujarnya.
Ia menjelaskan daerah yang paling terdampak banjir adalah Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-lepo. Warga yang terdampak banjir di wilayah tersebut mencapai 172 kepala keluarga (KK). [ant/ps]