PILARSULTRA.COM, Kendari — Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), turun langsung meninjau kondisi banjir yang melanda kawasan bantaran Sungai Wanggu di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Minggu sore.
Dalam agenda peninjauan tersebut, Gubernur ASR menyempatkan diri menemui para warga yang terdampak dan kini mengungsi di sejumlah titik. Ia juga menelusuri kawasan banjir menggunakan perahu karet untuk melihat langsung skala genangan yang telah merendam lebih dari seratus rumah.
Menurut ASR, penyebab utama banjir kali ini adalah meluapnya Sungai Wanggu yang mengalami peningkatan debit air secara tiba-tiba akibat curah hujan tinggi. Ia mencatat bahwa kejadian serupa terakhir kali terjadi pada tahun 2019.
“Ini bukan kejadian rutin tahunan. Namun ketika curah hujan ekstrem datang, Sungai Wanggu memang rentan meluap. Maka dari itu kita akan pelajari dan ambil tindakan,” ujar ASR di lokasi.
Sebagai solusi jangka menengah, Gubernur ASR menyatakan komitmennya untuk membangun tanggul penahan di sepanjang bantaran sungai tersebut guna meminimalisir risiko banjir serupa di masa mendatang.
“Warga sebelumnya sudah pernah ditawari relokasi, tapi banyak yang menolak. Maka solusi realistis saat ini adalah membangun tanggul di pinggiran sungai,” jelasnya.
Ia memperkirakan, pembangunan tanggul akan menelan anggaran sekitar Rp400 juta. Meski anggaran tersebut belum tersedia saat ini, ASR memastikan proses pengadaan akan segera digenjot agar pembangunan dapat dilakukan dalam waktu dekat.
“Kasihan warga kalau terus dibiarkan seperti ini. Kalau kita tidak cepat tangani, setiap hujan deras, mereka akan kembali mengalami hal serupa,” imbuhnya.
Gubernur juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra siap bersinergi dengan Pemerintah Kota Kendari dalam upaya penanganan banjir di wilayah tersebut. (bar)