Bupati Konawe Selatan Irham Kalenggo, dalam keterangan yang diterima di Kendari, Senin, mengatakan areal pertanian di Konawe Selatan memiliki potensi cukup luas sehingga tidak salah bila Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk fokus mendukung pengembangan sektor pertanian di Konawe Selatan
PILARSULTRA.COM, Kosel — Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2025 membantu alat pertanian serta cetak sawah baru seluas 1.400 hektare (Ha) di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bupati Konawe Selatan Irham Kalenggo, dalam keterangan yang diterima di Kendari, Senin, mengatakan areal pertanian di Konawe Selatan memiliki potensi cukup luas sehingga tidak salah bila Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk fokus mendukung pengembangan sektor pertanian di Konawe Selatan.
“Beberapa program strategis yang akan digulirkan di Konawe Selatan pada tahun 2025 meliputi pembangunan pabrik gula, pencetakan sawah rakyat seluas 1.400 Ha, bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa traktor roda dua, pompa air, dan traktor roda empat, serta bantuan benih jagung untuk lahan seluas 1.000 Ha,” katanya dialnsir Antara.
Selain itu, Kementan juga mendukung perluasan areal tanam komoditas perkebunan unggulan Konawe Selatan seperti kopi, sawit, mete, dan kelapa dalam, katanya menambahkan.
“Kementan juga mengatakan perluasan areal tanam padi seluas 1.682 Ha menjadi fokus untuk semakin memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah dan nasional,” ujarnya lagi.
Irham Kalenggo berharap agar Konawe Selatan menjadi kabupaten yang siap dalam hak swasembada pangan guna mendukung program Presiden Prabowo Subianto.
Sementara Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Konawe Selatan, Samsul mengungkapkan, langkah konkret dalam mewujudkan sinergitas kebijakan, program dan anggaran antara pemerintah pusat dan daerah.
“Adanya dukungan penuh dari Kementerian Pertanian, Konsel optimis dapat memaksimalkan potensi pertanian, berkontribusi signifikan terhadap swasembada pangan nasional, mengurangi kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menjadi penyangga utama kebutuhan pangan masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara,” tuturnya. (ant/ps)