PILARSULTRA.COM — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) telah memberikan peringatan waspada di beberapa titik di wilayah RI saat mudik Lebaran 2025.
Menurut Kepala BMKG, Dwikora Karnawati, titik yang perlu diwaspadai yaitu Jalan Tol Cipularang dan Cisumdau, kemudian kawasan puncak dan lereng-lereng gunung di Jawa Barat, tadi petanya sudah ada juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi.
Selain itu, BMKG juga mengatakan di underpass lintas selatan Kulonprogo, di dekat Bandara NYIA, yang menjadi underpass di situ adalah zona rawan tsunami.
“Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, jalan underpass lintas selatan Badan Yogyakarta di Kulonprogo, jadi underpass di situ adalah zona rawan tsunami,” ujar Dwikorita dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (rdp) dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, dikutip Kamis (13/3/2025).
Untuk itu, Dwikorita juga mengatakan telah mempersiapkan mitigasi pada periode perjalanan Lebaran 2025 kepada kementerian/lembaga teknis agar dapat menerapkan skema buka tutup lalu lintas pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan tersebut.
Ia juga mengingatkan bahwa sistem buka-tutup perlu diperhatikan dengan hati-hati karena hal ini dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass tersebut.
Apalagi, underpass tersebut juga cukup panjang yakni 1,4 kilometer, sehingga pengaturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.
“Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami,” ujarnya.
Prospek Cuaca Selama Mudik Lebaran Tahun 2025
Pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025, secara umum wilayah Indonesia berpotensi curah hujan dalam kategori ringan-sedang.
Namun, BMKG menyebut perlu diwaspadai potensi curah hujan dalam kategori lebat pada periode 20-25 Maret 2025. Sebagian wilayah Sumatra Selatan, Bengkulu, Kep. Babel, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Serta pada periode 03-09 April 2024 di sebagian wilayah Sulawesi bagian utara. (Bloombergtechnoz/ps)