PILARSULTRA.COM, Kendari — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Tenggara Ir Andi Azis, M.Si mengikuti pertemuan bersama Tim Komisi XII DPR RI di Kendari pada Jumat 21 Maret 2025.
Andi Azis mengungkapkan kunjungan Komisi XII DPR RI dalam rangka mendapatkan masukan dari daerah terkait persiapan pengembangan industri hilirisasi di Sulawesi Tenggara.
“Jadi kami Dinas ESDM mengikuti sesi pembahasan Ketenagalistrikan dan Minerba. Semua data telah kami siapkan guna mendukung program pemerintah pusat,” kata Kadis ESDM pada media ini.

Komisi XII DPR RI yang memiliki lingkup tugas bidang energi, sumber daya mineral, lingkungan dan investasi ini hadir di Kendari dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik ke Industri Pertambangan dan Investasi Hilirisasi Mineral Provinsi Sultra masa persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 tanggal 21 – 23 Maret 2025.
Pada sesi pertama membahas soal ketenagalistrikan yang dihadiri Dirjen Ketenagalistrikan KESDM, Dirut PT PLN Nusantara Power, Dirut PT DSSP dan Kadis ESDM Prov Sultra, selain mempertanyakan kesiapan dan kendala yang dihadapi dalam rangka mendukung supply energi listrik atas mega proyek industri hilirisasi, Komisi XII juga menyoroti dusun belum berlistrik di Sulawesi Tenggara.
Ketua Tim Komisi XII DPR RI Rocky Candra dari Fraksi Partai Gerindra mengungkapkan ia mendapatkan informasi sejumlah dusun di Sulawesi Tenggara belum menikmati listrik sehingga hal ini menjadi penting untuk ditindaklanjuti.

“Puluhan tahun Indonesia merdeka tapi masih ada masyarakat kita belum menikmati infrastruktur listrik. Saya minta data dan penjelasan dari PLN dan DInas ESDM Sultra,” kata Rocky.
Sekretaris Dinas ESDM Ridwan Botji yang didampingi Kabid Ketengalistrikan Muh. Ilyas menjelaskan kondisi geografis yang menyebabkan infrastruktur listrik sulit menjangkau daerah-daerah terpencil dan terluar di Sultra.
“Dari 2,267 Desa terdapat 57 Desa belum berlistrik PLN dan kami telah mengupayakan pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya,” jelas Ridwan Botji.
Sementara itu PT PLN mengungkapkan kerjasama yang terjalin baik dengan DInas ESDM Sultra selama ini telah memperluas jangkauan layanan kelistrikan untuk masyarakat.
“Sebenarnya rasio desa berlistrik PLN di Sultra sudah mencapai 97,51 persen. Guna mencapai daerah terpencil dan terluar kami hatrapkan kerjasama pemerintah daerah dalam menyiapkan akses infrastruktur listrik ke wilayah tersebut. PLN selalu siap menyiapkan energi untuk masyarakat,” kata Dirut PT PLN Nusantara Power.
Bersamaan dengan itu, lanjutnya, PLN siap mendukung pertumbuhan industri hilirisasi di Sultra, “Pada prinsipnya PLN siap terutama dalam memperluas kapasitas daya dan akses guna mendukung program asta cita Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dipenghujung pertemuan Sesi pertama, Ketua Tiim Komisi XII DPR RI menekankan bahwa hasil-hasil dari pertemuan ini akan menjadi bahan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama menteri terkait.
“Masukan-masukan ini disampaikan secara tertulis dan kami akan tindakanjuti dalam RDP bersama Kementerian terkait,” pungkasnya.