PILARSULTRA.COM, Kendari — Sekretaris Derah Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio mengungkapkan masa depan Sulawesi Tenggara bukanlah pertambangan tapi sektor Pariwisata.
Hal itu diungkapkan Asrun Lio saat menghadiri dialog bersama Menteri Parekraf Sandiaga Uno dihadapan para pegiat Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sultra dalam bincang santai di Cafe Bakau Kendari pada Jumat malam.
Dalam perspektif pemerintah, kata Asrun Lio, memang Sultra ini terkenal dengan sektor pertambangannya tapi menggali tambang tidak bisa menjadi masa depan Sulawesi Tenggara.
“Yang menjadi masa depan Sultra itu ialah Pariwisata. Dan ini yang terus kita gali potensi-potensi wisata. Karena makin digali ini potensi wisata dan kebudayaan maka kita akan semakin kaya,” kataya.
Banyak daerah, lanjut Asrun Lio, yang sudah membuktikan itu. Mereka tidak mengandalkan sumber daya alam yang tidak merekrut, menggali dan bahkan yang didapat dari itu dampak negatif.
“Kita juga di Sultra ini meski dikenal dengan tambang tapi PAD kita tidak banyak berharap dari itu, Dan, harapan PAD kita yang terbesar kedepan adalah daeri sektor pariwisata dan kebudayaan,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Sekda, alokasi anggaran sektor pariwisata ini setiap tahun bertambah, “bahkan di tahun 2024 dan juga 2025 itu sudah dialokasikan cukup besar yang melebihi anggaran tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
‘Karena memang di PAD kita, dan itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Sultra, sektor pariwisata yang banyak memberikan kontribusi. Maka sektor yang perlu mendapat perhatian adalah pariwisata dan kebudayaan,” tukasnya.
Diketahui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menggelar pertemuan bersama pegiat Parekaraf Sulawesi Tenggara di Kendari pada Jumat (11/10).
Kegiatan bertajuk bincang sante dan Dinner Menparekraf di Cafe Bakau tersebut dihadiri Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, Ketua DPRD Sultra, Sekda Prov Sultra Asrun Lio bersama Kadis Pariwisata Sultra dan jajaran pejabat lainnya. (bar)