PILARSULTRA.COM — Menko Polhukam hadi Tjahyanto membantah tudingan OPM yang menyebut TNI/Polri memberikan suap dalam proses pembebasan Pilot Susi Air yang telah disandera pihak OPM lebih setahun lalu.
Bloombergtechnoz melaporkan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memastikan pembebasan Pilot Susi Air dilakukan tanpa pemberian uang, baik tebusan maupun suap.
“Enggak, semua bebas (tanpa uang), karena ini pendekatan dari tokoh agama, tokoh gereja, tokoh masyarakat, TNI, Polri,” ujar Hadi di komplek DPR, Senin (23/9/2024).
“Keberhasilan ini adalah kebrhasilan kita semua,” ujar dia.
Hadi memastikan efek dari pembebasan Mark Mehrtens tidak berdampak terhadap pembangunan di Papua. Pembangunan di Bumi Cenderawasih, kata dia, akan tetap lancar untuk kesejahteraan rakyat Papua.
“Dan apabila ada wilayah-wilayah dengan gangguan kecil akan dikawal oleh TNI-polri,” tegas dia.
Diketahui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)–dikenal dengan sebutan Organisasi Papua Merdeka (OPM)– menyebut TNI-Polri memberi uang suap untuk membebaskan Pilot Susi Air, Mark Mehrtens.
Diketahui pembebasan tersebut dilakukan OPM pimpinan Egianus Kogoya. Juru Bicara TPNB, Sebby Sambom menyebut proses pembebasan Merhrtens tidak sesuai dengan proposal yang telah dikeluarkan oleh Komnas TPNPB.
“Egianus Kogeya dan kelompoknya terima uang suap dari TNI-Polri dan mengkhianati TPNPB Komando Nasional hanya demi uang. Kita bisa buktikan,” ujar Sebby Sambom, Minggu (22/9/2024).
Sebby tidak menjawab ketika ditanya berapa suap yang diyakininya telah diberikan TNI-Polri. Egianus merupakan panglima OPM di wilayah Nduga, tempat Pilot Susi Air dalam penyanderaan.
(ain)