PILARSULTRA.COM — Pengamat Komunikasi Politik dan Dosen Universitas Paramadina Wahyutama memandang ada upaya Anies Baswedan tetap menjalin hubungan dengan para pendukung meski gagal ikut kontestasi politik di Pilkada Serentak 2024.
Video yang diunggah Anies Baswedan di media sosialnya, termasuk rencana mendirikan organisasi masyarakat atau bahkan partai politik, berpeluang mendapat sambutan publik.
“Apalagi dengan minimnya suara oposisi akibat koalisi besar pemerintahan yang akan terbentuk, gerakan yang diinisiasi Anies ini berpotensi untuk menjadi saluran alternatif aspirasi publik yang cenderung terpinggirkan oleh elit politik saat ini,” jelas Wahyutama.
Anies adalah mantan calon presiden di Pilpres 2024 dan mantan pejabat Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Sosoknya yang dikenal publik lantas membuat Anies diperkirakan penting untuk membuat pernyataan terbuka.
Dalam pandangan Wahyutama unggahan tersebut mengadung “pesan-pesan utama yang disampaikan sekurang-kurangnya bisa dikelompokkan menjadi tiga hal,” jelas dia kepada Bloomberg Technoz, Sabtu (31/8/2024)
Pertama bahwa Anies Baswedan ingin memberi penjelasan atas gagal maju di Pilkada DKI Jakarta ataupun Jawa Barat di detik akhir pendaftaran calon gubernur 29 Agustus 2024.
Kedua, lanjut Wahyutama, Anies ingin memberi gambaran mengenai arah dan langkah politik usai perhelatan Pilpres dan tutupnya pendaftaran calon peserta Pilkada Serentak 2024.
“Kedua pesan ini nampak diarahkan untuk mengelola perasaan kecewa dari pendukung serta merawat dukungan mereka dengan tetap menumbuhkan optimisme atas gerakan politik yang telah dibangun dan akan diteruskan” katanya.
Ia menambahkan Anies Baswedan sengaja menyodorkan pilihan kata takdir Tuhan dan realitas politik atas kegagalannya di pemilihan calon kepala daerah, dan dianggap sebagai cara elegan.
“Karena tidak secara spesifik menyalahkan pihak tertentu dalam kegagalan pencalonannya. Meskipun di sisi lain secara implisit Anies seperti hendak membenarkan asumsi umum bahwa kegagalannya akibat pertentangannya dengan arus besar kekuasaan,” terang dia.
Video Anies Baswedan, lanjut Wahyu, adalah cara ‘kritik’ dia kepada partai politik. Dimana dengan putusan MK seharunys parpol memiliki ruang untuk mencalonkan kandidat.
“Hal ini juga terselip dari pertanyaan Anies mengenai partai politik mana yang tidak tersandera dengan kekuasaan saat ini,” jelas dia. (Bloombergtechnoz/ps)