Oleh : Sabaruddin Hasan – Direktur Media Pilar Sultra

PILARSULTRA.COM — Tema Hari Bhakti Adhyaksa ke 64 yang jatuh pada tanggal 22 Juli 2024 ini yaitu “Akselerasi Kejaksaan untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas”. Perjalanan menuju terciptanya Indonesia Emas pada tahun 2045 tidak dapat dilepaskan dari upaya penegakan hukum yang efektif dan modern. Di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang, lembaga-lembaga penegak hukum, khususnya Kejaksaan, dituntut untuk beradaptasi dan memperbaiki kinerjanya agar mampu memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum yang secara merata dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Akselerasi Kejaksaan dalam menegakkan hukum modern menjadi langkah strategis yang krusial dalam mewujudkan visi besar ini.
Peran Kejaksaan dalam Penegakan Hukum
Kejaksaan adalah institusi negara yang memiliki peran penting dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. Selain bertugas mengusut, menuntut, dan melaksanakan putusan pengadilan, Kejaksaan juga berperan sebagai pengacara negara dalam berbagai perkara perdata dan tata usaha negara. Oleh karena itu, keberadaan dan kinerja Kejaksaan sangat berpengaruh terhadap kepastian hukum dan keadilan di masyarakat.
Penegakan hukum yang efektif dapat mendorong kepatuhan masyarakat terhadap hukum serta menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan ekonomi dan sosial. Dalam konteks ini, akselerasi Kejaksaan untuk modernisasi cara kerja dan pendekatan penegakan hukum menjadi krusial. Dengan mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakan metode yang lebih inovatif tanpa mengurangi substansi proses penegakan hukum, Kejaksaan dapat meningkatkan efektivitas kerja sekaligus mempercepat proses penegakan hukum.
Potensi Tantangan yang Dihadapi Kejaksaan
Dalam upaya akselerasi ini, Kejaksaan menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, masih terdapat stigma negatif di masyarakat mengenai kinerja lembaga penegak hukum, termasuk Kejaksaan. Publik seringkali mengaitkan instansi ini dengan kasus-kasus korupsi dan ketidakadilan. Untuk mengatasi hal ini, Kejaksaan perlu menjalankan reformasi internal yang berfokus pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas.
Kedua, tantangan lain yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur. Banyak pegawai Kejaksaan yang perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru, baik dalam bidang hukum maupun teknologi informasi. Oleh karena itu, program pelatihan dan pengembangan SDM harus menjadi prioritas.
Ketiga, adanya perubahan cepat dalam lingkungan sosial dan global, seperti munculnya kejahatan siber, perdagangan manusia, dan terorisme, memerlukan pendekatan dan strategi yang lebih dinamis. Kejaksaan harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ini agar tidak ketinggalan dalam penanganan berbagai kejahatan kontemporer.
Strategi Akselerasi Kejaksaan
Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, Kejaksaan perlu merumuskan strategi yang matang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Reformasi Internal: Meningkatkan integritas pegawai, memperbaiki sistem manajemen kinerja, dan menerapkan teknologi informasi dalam setiap kegiatan operasional. Penggunaan teknologi, seperti sistem manajemen perkara elektronik, dapat mempercepat proses penanganan kasus dan mengurangi peluang terjadinya korupsi.
- Pengembangan SDM: Mengadakan pelatihan dan workshop secara berkala untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pegawai. Hal ini penting agar mereka memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menangani berbagai jenis kasus, terutama yang berkaitan dengan perkembangan teknologi modern.
- Kerja Sama Multi-Instansi: Membangun kolaborasi dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk pertukaran informasi, teknologi, serta pengalaman dalam penegakan hukum. Kerja sama ini dapat memperkuat sinergi ke arah penanganan kejahatan yang semakin kompleks.
- Peningkatan Layanan Publik: Memperkuat peran Kejaksaan dalam memberikan layanan hukum bagi masyarakat. Melalui program-program edukasi hukum, sosialisasi mengenai hak-hak masyarakat, dan proses pengaduan yang mudah, Kejaksaan dapat membangun kepercayaan publik.
- Pemanfaatan Teknologi Informasi: Mengembangkan sistem teknologi yang mendukung transparansi dan akuntabilitas, seperti aplikasi yang memudahkan pelaporan kasus oleh masyarakat dan pemantauan proses hukum secara real-time. Hal ini akan meminimalkan praktik-praktik yang tidak etis dan menciptakan penegakan hukum yang lebih adil.
Akselerasi Kejaksaan untuk mewujudkan penegakan hukum modern merupakan langkah strategis menuju Indonesia Emas. Melalui reformasi internal, pengembangan SDM, kerja sama interinstansi, peningkatan layanan publik, dan pemanfaatan teknologi, Kejaksaan dapat menghadapi tantangan yang ada dan berkontribusi signifikan terhadap terciptanya keadilan di Indonesia.
Dengan demikian, Kejaksaan tidak hanya sebagai lembaga penegak hukum, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memiliki peran sentral dalam menciptakan masyarakat yang patuh hukum dan berkeadilan. Upaya ini harus terus didorong, agar cita-cita Indonesia Emas dapat tercapai, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju, berintegritas, dan berkeadilan.