PILARSULTRA.COM, Kendari — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi Sultra, Ir. Andi Azis, M.Si memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Mineral dan Batubara yang digelar Kementerian Investasi/BKPM di Hotel Claro Kendari pada Jumat pagi (28/6).
Andi Azis yang mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum., PhD mengatakan dalam sambutannya, manfaat kekayaan alam harus dikelola secara baik dan berkesinambungan.
“Hilirisasi memerlukan proses peningkatan nilai tambah yang dihasilkan sektor tambang melalui pengolahan, pemurnian dan pengembangan produksi turunannya,” katanya.

Hilirisasi, lanjut Andi Azis, merupakan salah satu strategi utama pada rencana pembangunan jangka panjang nasional untuk mencapai visi Indonesia emas pada tahun 2045.
“Saat ini smelter pengolahan dan pemurnian nikel di Sulawesi Tenggara sudah berproduksi, yaitu PT OSS dan Virtue Dragon di Morosi kabuaten konawe dan Smelter PT Antam di Pomalaa kabupaten Kolaka. Untuk ekstraksi Aspal Buton, ada PT Kartika Prima Abadi dan Wika Bitumen di Kabupaten Buton ” lanjutnya.

Dengan adanya fasilitas smelter tersebut, ungkap Andi Azis, telah berkontribusi pada peningkatan nilai eksport golongan besi dan baja dari Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Pada tahun 2023 total ekspor provinsi Sulawesi Tenggara mencapai USD 4,27 Miliar dan sebagian diantaranya disumbang oleh besi dan baja,” ungkapnya.
Selain itu, Kadis ESDM Sultra itu menekankan, idealnya hilirisasi industri nikel dalam negeri bisa dilakukan guna melengkapi pohon industri, bila perlu sampai produk akhir.
Rapat Koordinasi Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Mineral dan Batubara dihadiri beberapa dinas terkait dan pelaku usaha pertambangan di Sultra. Rapat berlangsung dinamis terkait kendala hilirisasi nikel dan pemasaran aspal buton dimulai pagi hingga siang dan dilanjutkan dengan seminar terpisah untuk sesi pembahasan nikel dan aspal buton setelah isntirahat. (bar)