Kepemimpinan Seorang Pemimpin
Pakar Management, George R Terry (2006 : 124), mengemukakan 8 (delapan) ciri mengenai kepemimpinan dari pemimpin yaitu : (1) Energik, mempunyai kekuatan mental dan fisik, (2) Stabilitas emosi, tidak boleh mempunyai prasangka jelek terhadap bawahannya, tidak cepat marah dan harus mempunyai kepercayaan diri yang cukup besar, (3) Mempunyai pengetahuan tentang hubungan antara manusia, (4) Motivasi pribadi, harus mempunyai keinginan untuk menjadi pemimpin dan dapat memotivasi diri sendiri, (5) Kemampuan berkomunikasi, atau kecakapan dalam berkomunikasi dan atau bernegosiasi, (6) Kemamapuan atau kecakapan dalam mengajar, menjelaskan, dan mengembangkan bawahan, (7) Kemampuan sosial atau keahlian rasa sosial, agar dapat menjamin kepercayaan dan kesetiaan bawahannya, suka menolong, senang jika bawahannya maju, peramah, dan luwes dalam bergaul, dan (8) Kemampuan teknik, atau kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasikan wewenang, mangambil keputusan dan mampu menyusun konsep.
Kredibilitas dan Kapabilitas
Dalam konteks global saat ini berbeda dengan masa lalu yang bersifat feodalistik dan paternalistik. Situasi sekarang menghendaki seorang pemimpin setidaknya haruslah memiliki 2 (dua) hal pokok yaitu : Kredibilitas dan Kapabliitas.
Kredibilitas merupakan ciri-ciri yang ada dalam seseorang yang layak jadi pemimpin seperti komptensi-komptensi, sifat mengayomi, berpegang pada nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang selalu dapat dipercaya (tidak suka bohong) baik oleh keluarganya maupun orang lain.
Sedangkan kapabilitas adalah kamampuan dalam menata Visi, Misi, dan strategi serta dalam mengembangkan sumber-sumber daya manusia untuk kepentingan memajukan kota, kabupaten, provinsi bahkan sebuah negara.
Kredibilitas pribadi yang ditampilkan pemimpin yang menunjukkan kompetensi seperti mempunyai kekuatan keahlian (expert power) disamping adanya sifat-sifat, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang positif (moral character) dan bila dikalikan dengan kemampuan pemimpin dalam menata visi, misi, dan strategi organisasi/ wilayah yang jelas akan merupakan suatu kekuatan dalam menjalankan roda organisasi/wilayah/negara dalam rangka mencapai tujuannya.
Kepemimpinan Perspektif Islam
Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan hukum Allah. Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling tahu tentang hukum Ilahi. Setelah para imam atau khalifah tiada, kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih yang memenuhi syarat-syarat syariat. Bila tak seorang pun faqih yang memenuhi syarat, harus dibentuk ‘majelis fukaha’.”
Sesungguhnya, dalam Islam, figur pemimpin ideal yang menjadi contoh dan suritauladan yang baik, bahkan menjadi rahmat bagi manusia (rahmatan linnas) dan rahmat bagi alam (rahmatan lil’alamin) adalah Muhammad Rasulullah Saw., sebagaimana dalam firman-Nya :
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.
al-Ahzab [33]: 21).
Sebenarnya, setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap seluruh metafisik dirinya. Dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas segala kepemimpinannya.